🦌 Bekerja Harus Selalu Beriringan Dengan Amalan

denganaspek akhirat harus selalu beriringan karena manusia hidup di dunia dan akan abadi di akhirat. Selama manusia hidup di dunia harus memenuhi tanggungjawabnya di dunia seperti manusia harus bekerja untuk memenuhi keperluan dirinya dan keluarganya, apapun pekerjaan manusia harus ada nilai-nilai yang dibangun untuk
TANTANGAN HARI KE-294 TANTANGANGURUSIANA Manusia hidup dengan membawa sifat-sifat kodratnya yang diantaranya adalah memiliki hasrat untuk hidup sukses dan sejahtera dengan harta yang berkecukupan serta terjamin sampai ke anak hingga cucu maupun cicit yang merupakan keturunannya. Kiat sukses yang terpenting dalam ajaran agama Islam adalah dengan cara berdoa dan berikhtiar. Berdoa adalah upaya yang dilakukan dengan cara mendekatkan diri dan merayu’ Allah supaya lebih bermurah hati dalam Memperlancar Rezeki seorang hamba yang taat dan selalu menyeratkan Allah dalam setiap hal yang ia kerjakan. Contohnya adalah dengan cara menegakkan ibadah-ibadah wajib serta mendirikan amalan-amalan sunnah seperti sholat sunah, puasa sunah, dzikir, dan amalan-amalan lainnya. Sedangkan berikhtiar adalah bentuk upaya yang melibatkan hal-hal duniawi seperti dengan mendirikan usaha, berdagang, bekerja atau kegiatan-kegiatan lainnya yang bertujuan untuk mendapatkan imbalan atau keuntungan sekaligus turut membantu atau mempermudah urusan orang lain dengan usaha yang kita lakukan. Jenis ikhtiar yang seperti ini sangat dianjurkan dalam agama Islam, bekerja yang seperti ini bahkan dikategorikan sebagai ibadah yang juga merupakan suatu kemuliaan bagi para pemeluknya yang dengan ikhlas bekerja mengharapkan keridhaan Allah SWT. Namun begitu, tidak semua pekerjaan mulia di mata Allah. Pekerjaan yang diridhai oleh Allah adalah pekerjaan yang dilandasi oleh adab dan etika tertentu, Diniatkan Ikhlas Karena Allah SWT Lillahi Ta’ala Tidak hanya ibadah yang harus diniatkan semata-mata karena mengharap ridha dari Allah SWT, akan tetapi dalam bekerja juga harus meluruskan niat yang hanya boleh ditujukan semata-mata untuk ridha Allah SWT. Artinya kita memahami bahwa bekerja tidak melulu soal mencari kegiatan, uang dan keuntungan tapi lebih daripada itu, adalah kewajiban seorang manusia kepada Allah SWT untuk bekerja, untuk mencari nafkah, serta untuk menunaikan kewajiban-kewajiban Islam yang lainnya. Bekerja Dengan Tekun Dan Sungguh-Sungguh Totalitas dalam bekerja sangatlah penting dan menjadi hal yang mendasar, karena dari sini terlihat seberapa profesional kita dalam melakukan pekerjaan. Esensi dari bekerja adalah bagaimana kita memenuhi kewajiban-kewajiban kita dalam pekerjaan yang kita lakukan seperti kehadiran yang tepat pada waktunya, menyelesaikan dan menuntaskan pekerjaan yang kita tanggung, tidak menunda-nunda terlebih mengabaikan pekerjaan yang kita tanggung. Mengutamakan Kejujuran Dan Amanah Dalam Bekerja Setiap pekerjaan yang kita lakukan pastinya butuh pertanggungjawaban baik dihadapan Allah SWT maupun di hadapan manusia. Oleh karena itu menjaga keridhan Allah dan kepercayaan konsumen atau klien sangatlah penting karena kesuksesan kita juga bergantung dari kepuasan dan kepercayaan mereka dengan cara menjadi pekerja yang jujur dan amanah. Memahami Dan Menerapkan Etika Sebagai Seorang Muslim Islam adalah agama yang memiliki etika dan adab yang sangat menjunjung tinggi kesopanan maupun kehormatan seseorang. Dalam bekerja, etika sangat penting dilakukan agar dalam bekerja kita mencerminkan seorang muslim yang santun dalam berbagai hal mulai dari tutur kata dalam memilih bahasa saat berbicara, bertegur sapa, berpakaian, berinteraksi bergaul dengan rekan. Etika ataupun akhlak yang diterapkan dalam pekerjaan merupakan suatu perwujudan dari kesempurnaan iman seorang mu’min. Tetap Memegang Teguh Prinsip-Prinsip Syariah Selain menjaga etika atau akhlak, seroang muslim juga wajib untuk tetap memegang teguh prinsip-prinsip syariah dalam pekerjaan yang digelutinya. Semakin pesatnya kemajuan jaman, prinsip-prinsip syarah dalam bekerja memang akan semakin sulit karena berkaitan dengan kemajuan, keuntungan dan penghasilan lebih dari pekerjaan yang kita lakukan namun hal ini menjadi tantangan bagi iman seorang pekerja supaya senantiasa meningkatkan keimanan dan mempertahankan kehalalan suatu pekerjaan serta meninggalkan hal-hal yang haram. Menjaga Ukhuwah Islamiyah Persaingan dalam pekerjaan pasti bisa saja terjadi namun perlu diingat ukhuwah islamiyah antara sesama muslim adalah wajib hukumnya untuk senantiasa kita jaga dan pererat. Hal-hal yang sekiranya akan menimbulkan ketidak harmonisan atau bahkan perpecahan di tengah-tengah kaum muslimin harus dihindari agar Islam tetap satu dan sesama Muslim tetap memiliki hubungan silaturahmi yang baik. bekerjalebihbaikdanbenar belajarsepanjanghayat
Semarang Suarajabarsatu. com - Agama dan negara harus dapat berjalan beriringan dan saling memperkukuh, bukan untuk saling dipertentangkan. Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada Silaturahmi Penyuluh Agama se-Jawa Tengah yang digelar di Lapangan Pan
Dalam memenuhi semua kebutuhan hidup sehari-hari manusia harus bekerja. Sebab di zaman ini uang adalah faktor terpenting dalam memenuhi kebutuhan hidup. Dengan bekerja manusia baru akan mendapatkan hasil atau upah. Dalam dunia kerja semua akan bersaing demi mendapatkan upah yang digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan pokok dalam Kerja KerasBekerja keras merupakan akhlaqul karimah yang harus dimiliki setiap muslim. Bekerja keras untuk mendapat rezeki yang kemudian digunakan untuk melengkapi semua kebutuhan keluarga adalah sebuah perbuatan yang sangat firman Allah SWTDan katakanlah “Bekerjalah kamu, tentu Allah dan Rasulnya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu, dan kamu akan di kembalikan kepada Allah. Kemudian diberikannya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” QS. At-Taubah [9] 105.Seperti Rasulullah SAW menjelaskan barang siapa yang bekerja keras untuk mendapatkan rezeki yang halal yang digunakan untuk memenuhi segala hidupnya makan mereka telah berjihad di jalan karena itu manusia harus berjuang dengan sepenuh tenaga untuk memenuhi segala kebutuhan pokoknya serta kewajibannya kepada Allah sebagai umat muslim. Berusaha dan kerja keras sebisa dan seoptimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal keras juga merupakan kerja pikir secara serius dalam melakukan setiap pekerjaan. Bekerja juga merupakan tawakal kepada Allah SWT. Sesuatu yang di hasilkan dengan usaha atau kerja keras niscayanya mendapatkan sebuah kenikmatan yang tak hadis di bawah ini yang menjelaskan َّن ۚ ُمَتَو ِّك ٱ ُي ِح ُّب لِي َن هَّللَ ِإ ۡ ٱل“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya,” QS Ali Imran ayat 159.Bahkan, dengan bekerja keras akan menjadikan seseorang terhormat sebagaimana sabda Rasulullah SAW“Tidak ada satu makanan pun yang dimakan seseorang yang lebih baik daripada makanan hasil usahanya sendiri.” HR. Al-Bukhari dan Nasa’i.Definisi kerja keras adalah suatu pekerjaan yang harus di kerjakan secara sungguh-sungguh dan giat. Bekerja tanpa mengenal letih yang diartikan akan berhenti jika mencapai target yang telah keras juga akan mengutamakan kepuasan hati pada setiap aktivitas yang dilakukan. Secara istilah kerja keras juga diartikan memiliki makna yang berkobar. Memiliki kemampuan dan kemauan yang sangat besar hingga semua yang dilakukan Keras Menurut IslamKerja keras menurut perspektif iam adalah suatu hal yang diajarkan oleh aja dan Islam yang wajib di terapkan oleh semua umat Muslim. Kewajiban untuk selalu bekerja keras ini telah dijelaskan dalam Al- Qur’ an surat al Qashash ayat 77“Dan carilah pahala negeri akhirat dengan apa yang telah Dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah Berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak Menyukai orang yang berbuat kerusakan”.Hadis di atas juga menjelaskan bahwa kita harus mencari pahala di dunia untuk bekal di akhirat nantinya. Berbuat baiklah kepada orang lain. Jangan pernah merusak yang ada di alam semesta. Lindungi dan jaga apa yang telah di berikan oleh Allah SWT untuk Kerja Keras Menurut Perspektif IslamAdapun etika dalam bekerja menurut perspektif Islam, sebagaimana sabda Rasulullah“Tidaklah sekali-kali seseorang makan-makanan yang lebih baik daripada makan dari hasil kerja tangannya sendiri, dan sesungguhnya Nabi Daud juga makan dari hasil kerja tangannya sendiri” HR. Bukhari.Karena itu betapa pentingnya bekerja dalam Islam, maka ada etika atau adab-adab tersendiri dalam bekerja. Adab-adab dalam bekerja diantaranya yaitu bekerja dengan ikhlas karena Allah bersabda“Sesungguhnya amal kerja itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya orang itu tergantung dari apa yang diniatkannya itu” HR. Bukhari dan Muslim.Hadis tersebut menjelaskan tentang semua pekerjaan itu di nilai dengat niatnya yang akan membuahkan hasil. Apabila seseorang bekerja berbuat karena Allah maka akan dipermudahkan segala urusannya. Jika di niatkan untuk di pandang oleh Allah maka akan mendapat pahala dari Allah SWT. Bekerja sesuai dengan aturan yang tidak melanggar setiap prinsip-prinsip syariah atau prinsip Agama SWT berfirman “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kamu merusakkan pahala amal-amalmu” QS. 4733.Hadis diatas menjelaskan agar kita tidak melanggar perintah Allah SWT dan ajaran Rasulullah. Karena dengan kita mengikuti perintah Allah SWT akan dipermudahkan segala urusan dan akan mendapat pahala untuk di akhirat. Namun tidak semua muslim memiliki etos kerja keras. Seperti contoh untuk melaksanakan shalat subuh berjamaah di masjid tampak begitu berat, banyak muslim yang terkecoh dan berpotensi waktu yang ini sangat bertentangan oleh Rasulullah SAW yang notabene adalah seorang pemegang amanah yang sangat kuat. Semua amanah tersebut mustahil teratasi tanpa ditopang etos kerja yang sangat tinggi. Seseorang yang memiliki etos kerja niscaya menyadari betapa mahalnya sebaliknya juga jika orang pemalas akan membuang buang waktu yang dilaluinya sehingga waktu tersebut terbuang sia-sia. Umat muslim tidak harus menunda pekerjaannya. Masih banyak umat islam yang masih menampakkan bermalas-malasan, kurang PembahasanDemikian bekerja keras untuk mencapai sebuah hidup yang berkecukupan adalah perbuatan yang sangat di anjurkan dalam Islam. Karena Islam tidak Ingin melihat umatnya bermalas-malasan, bertopang dagu dan bahkan yang tidak mau melakukan sesuatu pekerjaan dapat kita lihat dari cara berbuat, sikap, serta persepsi terhadap nilai kerjanya. Dan sebagai umat muslim juga meyakini bahwa bekerja tidak hanya bertujuan untuk memuliakan diri melainkan berjihad di jalan Allah SWT.
Kesibukansehari-hari membuat manusia sewajarnya memiliki rasa letih baik pikiran maupun fisik. Namun, hal itu bukan berarti harus membuat seseorang selalu mengeluh dan membiarkan waktu luang terbuang sia- sia. Seperti dalam bulan Ramadan ini, justru waktu ibadah dan bekerja bisa lebih dimantapkan dan beriringan dalam kesehariannya. Kondisi ini dipahami betul oleh salah satu anggota Satuan []
CEO Notes Maret 2017 Makna Ikhlas Dalam Bekerja ​ Assalamualaikum Wr. Wb Salam Sejahtera Bagi Kita Semua Bekerja merupakan kewajiban bagi setiap manusia. Tetapi perlu kita ketahui saudaraku, bahwa bekerja juga perlu untuk dilandasi dengan keikhlasan. Ya, Ikhlas, suatu kata yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Sebuah kata yang singkat namun sangat besar maknanya. Sebuah kata yang juga dimaknai dalam Agama Islam apabila seandainya seseorang terhilang darinya, maka akan berakibat fatal bagi kehidupannya. Bekerja di Yayasan harus dilandasi dengan kerja ikhlas. Ikhlas mengabdi, memberikan jasa kita agar Yayasan senantiasa dapat terus ada dan mampu melayani Negeri. Makna kerja ikhlas disini adalah kerja hati. Seseorang yang kerja keras dan kerja cerdas belum tentu mampu bekerja ikhlas. Maka dari itu, kita juga harus melatih diri kita untuk bekerja ikhlas, supaya hari-hari penuh dengan ibadah. Saudaraku, tentunya kita semua sepakat bahwa manusia adalah tempatnya salah dan lupa . Kita sebagai manusia, seringkali terlupa untuk memaknai kata ikhlas dalam bekerja. Dengan terlupakannya makna ikhlas tersebut akan beriringan dengan munculnya rasa pamrih saat bekerja. Rasa pamrih merupakan lawan kata dari ikhlas. Ketika rasa pamrih mulai muncul, maka akan muncul pula berbagai pertanyaan dalam diri. Apa yang Yayasan ini berikan kepada kita? Selalu mengharapkan balas jasa dari apa yang dikerjakan. Padahal yang seharusnya dilakukan adalah sebaliknya, bertanyalah pada diri kita sendiri. Apa yang sudah kita kerjakan bagi Yayasan? Sudah maksimalkah usaha kita dalam bekerja di Yayasan? Muncul rasa malu didalam diri karena belum merasa memberikan jasa yang besar bagi Yayasan. Saudaraku, adanya rasa pamrih dalam diri kita merupakan penghambat terbesar dalam bekerja. Tidak disiplin, banyak mengeluh, malas dan tidak bekerja dengan maksimal merupakan buah pahit yang dihasilkan dari rasa pamrih. Memang tak mudah untuk dapat mengimplementasikan ikhlas pada semua yang kita kerjakan, namun bukan berarti tidak dapat dilakukan. Jiwa keikhlasan membuat orang bekerja tanpa pamrih. Dengan kerja tanpa pamrih, seseorang akan mengeluarkan energinya dengan maksimal tanpa berpikir terlebih dahulu apa yang akan ia dapatkan dari hasil kerjanya. Mental bekerja keras tanpa harus disuruh terlebih dahulu inilah yang perlu kita serap dari energi ikhlas yang memancar. Jika kita bekerja dengan ikhlas, maka energi kreatif yang bisa kita berikan tidak akan pernah habis. Inovasi dan kreativitas itu seakan terus mengalir karena memang tidak dibatasi oleh pamrih apapun. Rasa ikhlas harus senantiasa ada bukan hanya pada awal bekerja dan ketika bekerja, bahkan pada saat kita harus mengestafetkan posisi kita pun harus dibarengi dengan keikhlasan. Karena masa memberikan jasa kita sudah berakhir, jasa kita adalah waktu kita bekerja. Generasi selanjutnya yaitu pengganti kita juga akan memberikan jasanya kepada Yayasan ini. Dengan rasa ikhlas yang tertanam dalam diri, menjadikan jasa selama kita bekerja memberikan manfaat yang sebesar-besarnya terhadap Yayasan dan masyarakat banyak. Wassalamualaikum Dwi S. Purnomo Post navigation Agamamemberikan panduan ilahiah bagi masyarakat dalam berperilaku dan bermasyarakat. Jokowi: Agama dan Negara Harus Berjalan Beriringan | Republika Online REPUBLIKA.ID
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID R2NWt5k2aWS23XuidYseMebxLXSlF2cZ3wKXT7gUM6oyFhcjlM7FGw==
PresidenJoko Widodo (Jokowi) menghadiri acara Silaturahmi Penyuluh Agama se-Jawa Tengah yang digelar di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Semarang. Presiden Joko

Doa sebelum bekerja adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Rasulullah SAW. sendiri mengajarkan berbagai doa yang bisa dipanjatkan setiap pagi sebelum memulai ini menunjukkan betapa pentingnya berdoa sebelum memulai bekerja agar Allah memberkahi segala usaha yang kita blog post ini, kita akan membahas beberapa doa sebelum bekerja yang bisa dipanjatkan agar selalu mendapatkan berkah dari dari doa Ibnu Umar hingga doa dari ayat-ayat Alquran, semuanya akan diulas secara itu, kita juga akan membahas adab membaca doa sebelum bekerja di kantor dan sesudahnya, serta pentingnya menghindari syubhat dan menegakkan etika saat berangkat dan pulang menjalankan pekerjaan, kita harus senantiasa mengutamakan prinsip-prinsip syariat dan memegang teguh prinsip terkadang ada godaan untuk melakukan hal-hal yang tidak baik, namun dengan membaca doa sebelum bekerja, kita akan mendapatkan kekuatan dan keberanian untuk menghindari segala bentuk godaan itu, dengan membaca doa sebelum bekerja secara rutin, kita juga akan mendapatkan keutamaan berdoa dan meminta perlindungan pada Allah seorang muslim, kita harus selalu berusaha agar pekerjaan yang kita lakukan menjadi berkah dan bernilai pahala di mata Allah. Oleh karena itu, kita harus selalu berdoa agar Allah senantiasa memberikan kelancaran dalam mencari kesempatan ini, kita juga akan membahas amalan kiai Ghofur yang bisa membantu kita dalam memperoleh rezeki yang hal tersebut akan diulas secara lengkap dalam blog post ini. Jadi, tetaplah bersama kami dan simak ulasan lengkapnya!Doa Sebelum Bekerja agar Selalu Berkah dari RasulullahDoa Ibnu UmarDoa Mengawali PagiDoa di Pagi HariDoa Sebelum Bekerja dari Ayat-ayat AlquranAl-Maidah – 114Ath-Thalaaq – 3Shaad – 35Doa Sebelum Bekerja dan Sesudah Bekerja PendekAdab Membaca Doa Sebelum Bekerja di Kantor dan SesudahnyaDiikuti dengan Bekerja yang Tekun dan Sungguh-SungguhTetap Memegang Prinsip-Prinsip SyariatMengutamakan Kejujuran dalam BekerjaMenghindari SyubhatMenegakkan Etika saat Berangkat dan Pulang BekerjaAlasan Membaca Doa Sebelum Beraktivitas Secara RutinMenjadikan Pekerjaan Berkah dan Bernilai PahalaMendapatkan Keutamaan BerdoaMeminta Perlindungan pada Allah Kiai Ghofur agar Rezeki LancarPenutupDoa Sebelum Bekerja agar Selalu Berkah dari RasulullahDalam kitab Ad-Du’a yang ditulis oleh Al-Tabrani, dijelaskan bahwa Ibnu Umar pernah melafalkan doa, yaitu untuk memohon agar dilancarkan Ibnu UmarDoa tersebut berbunyi sebagai berikutَّأَللَّهٌمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ وَعَطَائِكَ رِزْقًا طَيِّبًا مٌبَارَكًا، اَللَّهُمَّ إِنَّكَ أَمَرْتَ بِالدُّعَاءِ وَقَضَيْتَ عَلَىَّ نَفْسَكَ بِالْاِسْتِجَابَةِ وَأَنْتَ لَا تٌخْلِفٌ وَعْدَكَ وَلَا تٌكَذِّبُ عَهْدَكَ اَللَّهُم مَا أَحْبَبْتَ مِنْ خَيْرٍ فَحَبِّبْهٌ إِلَيْنَا وَيَسِّرْهُ لَنَا وَمَا كَرَهْتَ مِنْ شَئْ ٍفَكَرِهْهُ إِلَيْنَا وَجَنِّبْنَاهُ وَلَا تُنْزِعْ عَنَّا الْإِسْلَامَ بَعْدَ إِذْ أَعْطَيْتَنَاAllahumma innii as’aluka min fadhlika wa athaa’ika rizkan thayyiban mubaarakan. Allahumma innaka amarta bid du’aa’i wa qadhaita alayya nafsaka bil istijaabah wa anta laa tukhlifu wa’daka wa laa tukadzzibu ahdaka. Allahumma ma ahbabta min khairin fa habbibhu ilaina wa yassirhu lanaa wa maa karahta min syaiin fa karihhu ilaina, wa jannibnaahu wa laa tunzi’ annal islaam ba’da iz a’ Allah, sesungguhnya aku meminta dari keutamaanmu dan pemberianmu, rezeki yang baik lagi berkah. Ya allah sesungguhnya engkau memerintahkan untuk berdoa dan memutuskan atasku pengabulan doa, dan engkau Zat Yang tidak melanggar janji dan tidak mendustainya. Ya Allah, tidak ada kebaikan yang engkau sukai, kecuali Engkau jadikanlah kami mencintai kebaikan tersebut dan mudahkanlah kami mendapatkannya. dan tidak ada sesuatu yang Engkau benci kecuali Engkau jadikan kami benci terhadap sesuatu tersebut dan jauhkanlah kami darinya. Dan janganlah Engkau cabut dari kami keislaman kami setelah Engkau bahwa doa di atas dianjurkan untuk dibaca sekali sebelum berangkat bekerja untuk memohon kelancaran urusan dan rezeki kepada Allah itu, dalam karyanya yang berjudul Al-Adzkar, Imam an-Nawawi mengutip hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah tentang doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. saat mengawali kegiatan di pagi Mengawali PagiBerikut adalah bunyi doa tersebutاَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُAllāhumma bika ashbahnā, wa bika amsainā, wa bika nahyā, wa bika namūtu, wa ilaikan Allah, dengan-Mu aku berpagi hari, dengan-Mu aku bersore hari, dengan-Mu kami hidup, dengan-Mu kami mati. Hanya kepada-Mu kami kembali,” HR. Abu Dawud, At-Turmudzi, Ibnu Majah, dan lainnya.Karena diamalkan untuk memulai hari, doa di atas juga cocok dijadikan sebagai doa sebelum memulai aktivitas di doa singkat di atas, Imam an-Nawawi juga mengutip hadis riwayat Sayyidina Ibnu Mas’ud damam Sahih di Pagi HariSama halnya dengan doa sebelumnya, doa berikut ini juga diajarkan oleh Rasulullah saw. untuk dibacakan oleh umatnya di pagi hariأَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الملْكُ للهِ، وَالحَمْدُ للهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الملْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنَ الكَسْلِ وَسُوْءِ الكِبَرِ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي القَبْرِAshbahnā wa ashbahal mulku lillāhi wal hamdu lillāhi, lā ilāha illallāhu wahdahū lā syarīka lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa alā kulli syaiin qadīr. Rabbi, as’aluka khaira mā fī hādzihil lailata wa khaira mā badahā, wa aūdzu bika min syarri mā fī hādzihil lailata wa khaira mā badahā. Rabbi, aūdzu bika minal kasli wa sū’il kibari. Aūdzu bika min adzābin fin nāri wa adzābin dil dan kuasa Allah berpagi hari. Segala puji bagi Allah. Tiada tuhan selain Allah yang maha esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kuasa dan puji. Dia kuasa atas segala sesuatu. Tuhanku, aku memohon kepada-Mu kebaikan malam ini dan malam sesudahnya. Aku memohon perlindungan-Mu kejahatan malam ini dan malam sesudahnya. Tuhanku, aku memohon perlindungan-Mu dari kemalasan dan kedaifan masa tua. Aku memohon perlindungan-Mu dari siksa neraka dan siksa kubur,” Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 64.Dengan membaca doa-doa tersebut sebelum menjalankan aktivitas, semoga Allah Swt. dapat memudahkan jalan kita mencari rezeki dan menjaga keselamatan kita saat Sebelum Bekerja dari Ayat-ayat AlquranRasulullah saw. telah mengajarkan banyak doa kepada umatnya, termasuk doa-doa yang bisa kamu panjatkan sebelum melakukan berbagai aktivitas sebagaimana telah dibahas doa-doa yang diajarkan Rasulullah tersebut, ada juga doa-doa yang bersumber dari Alquran dan bisa kamu amalkan sebelum bekerja. Sebab, doa-doa tersebut insyaAllah dapat memudahkan kita dalam memperoleh rezeki atas kehendak Allah – 114Yang pertama adalah doa memohon rezeki yang berlimpah dari Alquran Surah al-Maidah ayat 114 berikut iniقَالَ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ ٱللَّهُمَّ رَبَّنَآ أَنزِلْ عَلَيْنَا مَآئِدَةً مِّنَ ٱلسَّمَآءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِّأَوَّلِنَا وَءَاخِرِنَا وَءَايَةً مِّنكَ ۖ وَٱرْزُقْنَا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَQāla īsabnu maryamallāhumma rabbanā anzil alainā mā`idatam minas-samā`i takụnu lanā īdal li`awwalinā wa ākhirinā wa āyatam mingka warzuqnā wa anta khairur-rāziqīnArtinyaIsa putera Maryam berdoa “Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit yang hari turunnya akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama”.Ath-Thalaaq – 3Kedua, kamu juga bisa memanjatkan doa untuk memohon rezeki yang tidak disangka-sangka kepada Allah dengan membaca Alqurah Surah ath-Thalaaq ayat 3 berikut iniوَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًاWa yarzuq-hu min ḥaiṡu lā yaḥtasib, wa may yatawakkal alallāhi fa huwa ḥasbuh, innallāha bāligu amrih, qad ja’alallāhu likulli syai`ing qadrāArtinyaDan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap – 35Selanjutnya, dalam Alquran Surah Shaad ayat 35 juga mengandung doa untuk meminta ampunan kepada Allah Swt. dan agar dibukakan pintu رَبِّ ٱغْفِرْ لِى وَهَبْ لِى مُلْكًا لَّا يَنۢبَغِى لِأَحَدٍ مِّنۢ بَعْدِىٓ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُQāla rabbigfir lī wa hab lī mulkal lā yambagī li`aḥadim mim ba’dī, innaka antal-wahhābArtinyaIa berkata “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi”.Doa-doa pembuka rezeki di atas sangat cocok jika dijadikan doa sebelum bekerja. Sebab, doa-doa tersebut mengandung permohonan agar Allah Swt. memberikan karunia-Nya pada karena itu, dianjurkan untuk memperbanyak doa-doa tersebut dalam berbagai urusan, termasuk memulai suatu semakin banyaknya doa yang kita panjatkan, kemungkinan Allah Swt. akan membalas dan menjawab doa tersebut pun akan semakin lupa juga untuk membarengi doa-doa yang kamu panjatkan tersebut dengan terus berikhtiar dalam segala Sebelum Bekerja dan Sesudah Bekerja PendekJika doa-doa di atas terlalu panjang, ada juga pilihan doa lainnya yang bisa kamu baca sebelum bekerja dan memulai aktivitas adalah doa sebelum bekerja yang pendek dan ringkas dalam bahasa Arab beserta latin dan artinyaاَللهُمَّ اغْفِرْلِى ذَنْبِيْ، وَوَسِّعْ خُلُقِيْ، وَطَيِّبْ لِيْ كَسَبِيْ، وَقَنِّعْنِيْ بِمَا رَزَقْتَنِيْ، وَلاَتَذْهَبْ قَلْبِيْ إِلَى شَيْئٍ صَرَّفْتَهُ عَنِّيْAllaahummaghfir lii dzanbii, wa wassi’ khuluqii, wa thayyib lii kasabii, wa qanni’nii bimaa razaqtanii, wa laa tadz-hab qalbii ilaa syai-in sharraftahu Allah, ampunillah dosaku, perluaslah muliakanlah akhlakku, berilah untukku pekerjaan yang baik, jadikanlah aku puas menerima apapun yang Engkau karuniakan kepadaku, dan janganlah Engkau buat hatiku mengingat apapun yang telah Engkau palingkan dariku.” HR. Ibnu An-NajjarLalu, bagaimana doa yang dipanjatkan setelah selesai bekerja dan akan pulang ke rumah? Jika pekerjaan atau tugas telah usai, kamu bisa membaca doa sesuai hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa’i berikut iniاَللّهُمَّ اِنِّيْ اَعُوْذُ بِكَ اَنْ اَضِلّ اَوْ أُضَلَّ اَوْ اَزِلَّ اَوْ أَظْلَمَ اَوْ أَجْهَلَ اَوْ يُجْهَلَ innii a’uudzubika an’adhilla, au’udholla, au’azilla, au’adzlama, au ajhala, au yujhala Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu agar tidak tersesat atau disesatkan atau aku tergelincir atau digelincirkan atau aku berbuat dzalim atau didzalimi atau aku berbuat bodoh atau dibodohi” – HR. Nasa’i, Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah.Jika doa sebelum bekerja dibaca untuk memohon keberkahan dari pekerjaan yang kita lakukan, doa sesudah bekerja menyerukan rasa syukur kita kepada Allah Swt. atas nikmat keselamatan yang telah Ia berikan selama mengerjakan pekerjaan atau tugas bisa membaca doa tersebut tepat setelah jam kerja selesai, saat keluar dari kantor atau pun tempat kerja, dan saat akan naik kendaraan pulang ke Membaca Doa Sebelum Bekerja di Kantor dan SesudahnyaDalam melakukan segala hal, agama Islam mengajarkan umatnya untuk melaksanakannya sesuai adab atau etika yang baik. Begitu juga dengan untuk pekerjaan yang sifatnya haram tentu bukan suatu hal yang disukai oleh Allah Swt. Sebab, doa yang kamu panjatkan sebelum melakukan hal yang diharamkan tersebut tidak secara otomatis membuatnya menjadi dalam memanjatkan doa sebelum bekerja agar pekerjaan kita diberkahi oleh Allah Swt., kita juga meniatkan perbuatan tersebut secara ikhlas untuk Allah Ta’ seorang Muslim, kamu perlu memahami bahwa bekerja tidak hanya soal mencari uang dan keuntungan saja. Akan tetapi, ada nilai ibadah di dalamnya yang membuat Allah Swt. mewajibkan umatnya untuk bekerja, kamu bisa mencari nafkah dan menunaikan kewajiban-kewajiban lain sebagai umat Muslim, seperti infak, shodaqah, dan hal-hal di atas, melandasi pekerjaan dengan adab dan etika berikut ini juga penting supaya apa yang kamu kerjakan dapat menjadi sesuatu yang mulia di hadapan Allah dengan Bekerja yang Tekun dan Sungguh-SungguhSetelah membaca doa sebelum bekerja, bukan berarti kita bisa berleha-leha dan menyerahkan semuanya kepada Allah Swt. tanpa melakukan dalam bekerja juga merupakan suatu hal yang penting dan mendasar bagi umat Islam yang bekerja secara kita harus mematuhi kewajiban-kewajiban kita dalam bekerja, seperti menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu, tidak tanggung-tanggung dalam menuntaskan suatu tugas, dan tidak menunda-nunda diriwayatkan oleh Aisyah Rasulullah saw. pernah bersabda bahwa Allah Ta’ala mencintai hamba-Nya yang jika melakukan pekerjaan dia itqan, yaitu menyempurnakan Memegang Prinsip-Prinsip SyariatTetap berpegang pada prinsip-prinsip syariat juga menjadi suatu hal yang penting bagi seorang umat hal ini, sebagai umat Muslim sudah seharusnya meningkatkan keimanan dan mempertahankan kehalalan pekerjaan yang selalu berpegang teguh pada prinsip-prinsip syariat, insyaAllah kita akan dijauhkan dari berbagai dosa dan harta yang kita peroleh akan menjadi lebih diingat bahwa mengikuti syariat Islam dalam hal ini bisa ditinjau dari sisi substansinya dan sisi substansi, pekerjaan tersebut seharusnya tidak menghasilkan barang-barang yang haram atau menyebarluaskan hal-hal yang fasad, seperti permusuhan dan secara penunjang atau yang tidak berhubungan langsung dengan pekerjaan, misalnya menghindari maksiat saat Kejujuran dalam BekerjaDoa sebelum bekerja yang kamu panjatkan juga seharusnya diikuti dengan mengutamakan kejujuran dan amanah dalam menjalankan pekerjaan bahwa kita harus mempertanggungjawabkan pekerjaan kita baik di hadapan Allah Swt. maupun di hadapan manusia sebab itu, agar Allah Swt. meridai doa sebelum bekerja yang kita panjatkan, penting untuk menjaga apa yang dipercayakan serta amanah yang kita itu, dengan bekerja secara jujur dan amanah, jalan menuju kesuksesan pun akan semakin SyubhatSyubhat merujuk pada sesuatu yang masih diragukan keharaman atau kehalalannya, baik karena faktor eksternal maupun satu hal yang termasuk syubhat adalah pemberian dari pihak luar yang dianggap mengandung kepentingan khusus di luar pekerjaan secara lainnya adalah bekerja sama dengan pihak tertentu yang sudah dikenal dengan pelanggarannya terhadap syariat untuk menghindari syubhat juga pernah diberikan oleh Rasulullah saw. sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim berikut iniفَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ اسْتَبْرَأَ لِدِيْنِهِ وَعِرْضِهِFamanit taqasy syabuhhaatis mabraa lidiinihi wa irdhihiArtinyaBarangsiapa yang menghindari perkara yang syubhat samar-samar maka ia telah membersihkan agama dan kehormatannyaMenegakkan Etika saat Berangkat dan Pulang BekerjaSelain tak lupa untuk membaca doa sebelum bekerja, seorang Muslim juga tak boleh lupa untuk mengucapkan salam kepada orang-orang yang ditinggalkan di bagi suami istri, dianjurkan agar suami mengecup kening istri sebelum berangkat bekerja sedangkan istri menyalami tangan tinggal sendiri, jangan lupa untuk mengunci jendela, pintu, serta pagar rumah sebelum bekerja. Matikan juga seluruh peralatan elektronik, termasuk AC, televisi, dan lampu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan untuk menghemat energi itu, adab seorang Muslim saat akan pulang kerja adalah merapikan tempatnya bekerja dan tak lupa membuang sampah ke tempatnya, jika jangan lupa juga untuk memastikan barang-barang penting agar tidak tertinggal di tempat kerja. Ucapkan salam juga kepada rekan kerja sebelum meninggalkan tempat beberapa adab yang perlu kamu tegakkan saat menjalankan pekerjaan apa pun selain selalu ingat untuk membaca doa sebelum lah bahwa dalam Islam, akhlak atau etika yang diterapkan dalam bekerja merupakan suatu bentuk perwujudan dari iman kita sebagai jangan pernah meninggalkan adab-adab di atas meski kamu sudah berdoa dan memohon kelancaran pada Allah Membaca Doa Sebelum Beraktivitas Secara RutinSebagaimana kita ketahui, bekerja merupakan suatu hal yang lumrah untuk dilakukan baik bagi laki-laki maupun laki-laki yang sudah menikah dan berumah tangga, bekerja untuk menafkahi keluarganya bahkan merupakan suatu untuk bekerja sendiri juga tertuang dalam Alquran, salah satunya adalah dalam Surah A’raf ayat 10 yang berbunyiوَلَقَدْ مَكَّنَّٰكُمْ فِى ٱلْأَرْضِ وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيهَا مَعَٰيِشَ ۗ قَلِيلًا مَّا تَشْكُرُونَWa laqad makkannākum fil-arḍi wa ja’alnā lakum fīhā ma’āyisy, qalīlam mā tasykurụnArtinyaSesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi sumber penghidupan. Amat sedikitlah kamu itu dalam Alquran Surah al-Jum’ah ayat 10 juga tertulis firman Allah Swt. agar umat-Nya tidak enggan untuk bekerja karena Ia telah menjadikan bumi sebagai tempat yang mudah untuk mencari apa alasan yang mendasari kita untuk tidak lupa memanjatkan doa sebelum bekerja atau melakukan kegiatan lainnya?Menjadikan Pekerjaan Berkah dan Bernilai PahalaAgar pekerjaan yang dilakukan bukan hanya menghasilkan uang, tetapi juga bernilai pahala dan menjadi berkah, umat Islam juga dianjurkan untuk senantiasa mengingat Allah Swt. dalam melakukan satu bentuk mengingat Allah Swt. adalah dengan berdoa, misalnya membaca doa sebelum bekerja seperti yang sudah diberitahu di Rasulullah saw. pun menganjurkan umatnya untuk tidak lupa membaca doa setiap akan dan selesai melakukan suatu apa pun, termasuk Keutamaan BerdoaSebagaimana kita ketahui, salah satu hal penting bagi seorang muslim adalah doa. Apalagi sebagai manusia biasa, kita tak punya kuasa apapun sehingga wajib bagi kita untuk memohon kepada Yang Maha membaca doa juga telah tertulis di Alquran serta hadis. Salah satunya ada pada Alquran Surah Fathir ayat 15 yang berbunyiيَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ أَنتُمُ ٱلْفُقَرَآءُ إِلَى ٱللَّهِ ۖ وَٱللَّهُ هُوَ ٱلْغَنِىُّ ٱلْحَمِيدُYā ayyuhan-nāsu antumul-fuqarā`u ilallāh, wallāhu huwal-ganiyyul-ḥamīArtinyaHai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu lagi Maha kitab tafsirnya, Ibnu Katsir rahimahumullah menjelaskan mengenai ayat di atas bahwa seluruh makhluk hidup sangat bergantung pada Allah Swt. dalam setiap apa yang dilakukannya. Bahkan dalam diam sekali pun mereka membutuhkan Allah Ta’ doa sebelum bekerja tentunya bukan lah sebuah pengecualian. Kita juga perlu memohon kepada Allah agar pekerjaan yang kita lakukan menjadi berkah dan Allah Swt. juga telah berfirman dalam Alquran bahwa orang-orang yang tidak mau berdoa kepada-Nya merupakan kaum yang sombong dan akan menerima balasannya di neraka tentu sebagai seorang hamba, kita harus meminta kepada Allah melalui doa-doa yang baik sebelum menjalankan aktivitas, termasuk bagaimana pun kita hanya lah manusia biasa yang membutuhkan zat Yang Maha Kuasa dalam menjalankan apa Perlindungan pada Allah sebelum berangkat kerja juga dimaksudkan untuk meminta perlindungan kepada Allah Ta’ala dari segala bentuk keburukan yang mungkin terjadi dalam perjalanan berangkat atau pulang hal-hal buruk pun bukan tidak mungkin terjadi di dalam proses menjalani pekerjaan itu sendiri. Hal ini semakin menegaskan pentingnya doa sebelum bekerja bagi kaum karena itu, sebagai hamba yang tidak punya kuasa apa pun, sudah sepantasnya kita memohon kepada Allah Swt. atas selalu mengingat Allah dan berdoa kepadanya, kita juga akan merasa selalu aman saat menjalankan aktivitas, baik di kantor, di lapangan, dan bahkan saat bekerja di rumah Kiai Ghofur agar Rezeki LancarSelain membaca doa sebelum bekerja, ada juga amalan-amalan lain yang bisa kamu tunaikan agar dilancarkan rezeki oleh Allah salah satu ceramahnya, KH Abdul Ghofur yang juga merupakan pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan, membagikan pengetahuan terkait tiga amalan yang dapat memperlancar yang pertama adalah membaca zikir Subhanallahi wabihamdihi setiap selesai salat Ashar. Sebaiknya, kita membaca zikir ini 100 dianjurkan juga untuk membaca zikir Subhanallahi wabihamdihi, Subhanallahil adzim sebanyak 100 kali setiap kali selesai salat terakhir adalah mengamalkan zikir Subhanallahi wabihamdihi, Subhanallahil adzim, Astaghfirullah. Zikir tersebut hendaknya diamalkan sebanyak 100 kali sebelum melaksanakan salat yang terakhir tersebut, Kiai Ghofur menambahkan, dapat juga dilakukan setelah salah Subuh. Akan tetapi, yang paling utama adalah membacanya sebelum menunaikan salat itu, memperbanyak istighfar juga menjadi kunci bagi umat Islam yang mengamalkan doa sebelum bekerja dan ingin melancarkan ini disebutkan oleh KH Abdul Hamid yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al Husna menjelaskan bahwa salah satu resep memperlancar rezeki adalah dengan menghindari perbuatan-perbuatan dosa dan mengurangi dosa yang telah dilakukan dengan memperbanyak Alquran Surah Nuh ayat 10 juga ditegaskan oleh Allah Swt. bahwa sebagai manusia kita hendaknya selalu mohon ampun ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارًاFa qultustagfirụ rabbakum innahụ kāna gaffārāArtinyaMaka aku katakan kepada mereka Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-,Ayat di atas menegaskan bahwa Allah Swt. akan membalas dengan mengirimkan rezeki dan memperbanyak harta bagi mereka yang selalu menundukkan kepala dan memohon ampun Abdul Hamid juga mengingatkan agar umat manusia seharusnya selalu berbaik sangka kepada Allah Swt. jika doa yang selalu dipanjatkan belum terwujud dalam waktu dekat. Sebab, Ia lah yang tahu kapan waktu terbaik untuk mengabulkan suatu dunia kerja, banyak faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Namun, sebagai umat Muslim, kita diajarkan untuk senantiasa mengandalkan doa dalam segala sebelum bekerja menjadi salah satu doa yang sering dipanjatkan oleh banyak orang sebelum memulai aktivitasnya di pagi hari. Melalui blog post ini, semoga kita semua dapat mengambil manfaat dan keberkahan dari doa sebelum bekerja yang telah diajarkan oleh Rasulullah artikel ini, kita telah membahas berbagai doa sebelum bekerja yang dapat dipanjatkan setiap pagi. Mulai dari doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw., doa dari ayat-ayat Alquran, hingga doa pendek yang mudah itu, kita juga membahas mengenai adab membaca doa sebelum bekerja di kantor dan bagaimana kita dapat menghindari perbuatan yang menyimpang dari prinsip-prinsip menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif dan dinamis, kita perlu menegakkan etika yang baik, mengutamakan kejujuran, serta menghindari segala bentuk perilaku yang membaca doa sebelum bekerja, kita diharapkan mampu memperoleh keberkahan dalam setiap aktivitas yang kita lakukan dan menghadirkan nilai-nilai positif dalam lingkungan melalui amalan Kiai Ghofur, kita juga dapat meminta perlindungan pada Allah Swt. dan mendapatkan keberkahan dalam hal tekun dan sungguh-sungguh dalam bekerja serta selalu mengandalkan doa sebelum bekerja, kita yakin dapat mencapai kesuksesan dalam dunia kerja dan kehidupan kita secara artikel ini bermanfaat dan dapat menjadi panduan bagi kita semua.

\n bekerja harus selalu beriringan dengan amalan
Penanganankesehatan dan ekonomi harus bisa berjalan beriringan supaya kesejahteraan sosial bisa terselamatkan. Senin, 23 Mei 2022 WIB E-paper Media Indonesia Hari Ini
loading...Dalam satu hadis disebutkan bahwa bekerja mencari rezeki yang halal dengan tangan sendiri adalah penggugur dosa. Foto/dok jomwaqafdotcom Bekerja mencari nafkah merupkan ibadah yang sangat mulia. Islam menggolongkannya sebagai salah satu Jihad Fii Sabilillah. Dalam satu hadis disebutkan bahwa bekerja mencari rezeki yang halal adalah penggugur Abu Hurairah berkata, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda 'Sesungguhnya di antara dosa-dosa itu terdapat suatu dosa yang tidak dapat diampuni dengan salat, puasa, haji dan juga umrah." Sahabat bertanya, "Apa yang bisa menghapuskannya wahai Rasulullah?". Beliau menjawab, "Semangat dalam mencari rezeki". HR at-Thabrani, dalam Al-Mu'jam Al-Ausath I/38 Baca Juga Dari Ka'ab bin Umrah berkata, "Ada seseorang yang berjalan melalui tempat Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Orang itu sedang bekerja dengan sangat giat dan tangkas. Para sahabat lalu berkata, 'Ya Rasulullah, andaikata bekerja seperti dia dapat digolongkan Fii Sabilillah, alangkah baiknya.' Lalu Rasulullah bersabda, 'Jika ia bekerja untuk mengidupi anak-anaknya yang masih kecil, itu adalah Fii Sabilillah; Jika ia bekerja untuk membela kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia, itu adalah Fii Sabilillah; dan jika ia bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, maka itu adalah Fii Sabilillah..." HR at-ThabraniDai lulusan Al-Azhar Mesir Ustaz Rikza Maulan mengatakan, muslim yang bekerja dengan kesungguhan dan ikhlas karena Allah akan mendapat ganjaran sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Untuk mewujudkan nilai-nilai ibadah dalam bekerja, setiap muslim wajib mengetahui adab dan etikanya. Berikut Adab dan Etika Bekerja dalam Islam1. Bekerja dengan Ikhlas karena AllahIni merupakan hal terpenting bagi seorang yang bekerja. Artinya ketika bekerja, niat utamanya adalah karena Allah. Setiap muslim harus sadar bahwa bekerja adalah kewajiban dari Allah yang harus dilakukan setiap hamba. Ia harus sadar bahwa memberi nafkah kepada diri dan keluarga adalah kewajiban. Ia pun mengetahui, bahwa hanya dengan bekerjalah ia dapat menunaikan kewajiban-kewajiban Islam yang lainnya seperti zakat, infak dan sedekah. Dalam menjalani pekerjaannya dianjurkan untuk memulainya dengan dzikir kepada Itqon, Tekun dan Sungguh-sungguh Dalam BekerjaImplementasi dari keikhlasan dalam bekerja adalah itqon profesional dalam pekerjaannya. Ia sadar bahwa kehadiran tepat pada waktunya, menyelesaikan kewajibannya secara tuntas, tidak menunda-nunda pekerjaan, tidak mengabaikan pekerjaan, adalah bagian yang tidak terpisahkan dari esensi bekerja itu sendiri. Dalam satu hadis riwayat Sayyidah Aisyah, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda "Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang apabila ia bekerja, dia itqan menyempurnakan pekerjaannya." HR at-Thabrani3. Jujur dan AmanahAdab yang tak kalah pentingnya ketika bekerja adalah jujur dan amanah. Pada hakikatnya pekerjaan yang dilakukannya merupakan amanah, baik secara duniawi dari atasannya atau pemilik usaha, maupun secara duniawi dari Allah akan dimintai pertanggung jawaban atas pekerjaannya. Implementasi jujur dan amanah dalam bekerja di antaranya tidak mengambil sesuatu yang bukan haknya, tidak curang, objektif dalam menilai. Rasulullah صلى الله عليه وسلم memberikan janji bagi orang yang jujur dan amanah akan masuk ke dalam surga bersama para shiddiqin dan syuhada'. Dalam hadits riwayat Imam Turmudzi, dari Abu Said Al-Khudri, beliau berkata bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda "Pebisnis yang jujur lagi dipercaya anamah akan bersama para Nabi, shiddiqin dan syuhada."4. Menjaga Etika Sebagai Seorang Muslim Bekerja juga harus memperhatikan adab dan etika sebagai seorang muslim, seperti etika berbicara, menegur, berpakaian, bergaul, makan, minum, berhadapan dengan customer, rapat, dan sebagainya. Bahkan akhlak atau etika ini merupakan ciri kesempurnaan iman seorang mukmin. Dalam sebuah hadis, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda "Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah mereka yang paling baik akhlaknya." HR at-Turmudzi. Dalam bekerja, seorang mukmin dituntut untuk bertutur kata yang sopan, bersikap yang bijak, makan dan minum sesuai dengan tuntunan Islam. Berhadapan dengan kustomer dengan baik, rapat juga dengan sikap yang terpuji dan sebagainya. Bahkan dalam hadis lain, Nabi menggambarkan bahwa terdapat dua sifat yang tidak mungkin terkumpul dalam diri seorang mu'min, yaitu bakhil dan akhlak yang buruk. HR at-Turmudzi5. Tidak Melanggar Prinsip-prinsip SyariahAspek lain dalam etika bekerja adalah tidak melanggar prinsip-prinsip syariah dalam pekerjaannya. Dari substansi dari pekerjaannya, seperti memproduksi barang yang haram, menyebarluaskan kefasadan seperti pornografi dan permusuhan, riba, risywah. Kedua dari sisi penunjang yang tidak terkait langsung dengan pekerjaan, seperti tidak menutup aurat, ikhtilat antara laki-laki dengan perempuan, membuat fitnah dalam persaingan dan sebagainya. Pelanggaran-pelanggaran terhadap prinsip syariah, selain mengakibatkan dosa dan menjadi tidak berkahnya harta, juga dapat menghilangkan pahala amal saleh kita dalam bekerja. Allah berfirman "Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlal kepada Rasul-Nya dan janganlah kalian membatalkan amal perbuatan/pekerjaan kalian.." QS Muhammad 336. Menghindari SyubhatDalam bekerja terkadang seseorang dihadapkan dengan adanya syubhat atau sesuatu yang meragukan dan samar antara kehalalan dengan keharamannya. Seperti unsur-unsur pemberian dari pihak luar, yang terdapat indikasi adanya satu kepentingan terntentu. Atau seperti bekerja sama dengan pihak-pihak yang secara umum diketahui kezaliman atau pelanggarannya terhadap syariah. Dan syubhat semacam ini dapat berasal dari internal maupun eksternal. Karena itu, kita diminta hati-hati dalam kesyubhatan ini. Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda, "Halal itu jelas dan haram itu jelas, dan diantara keduanya ada perkara-perkara yang syubhat. Maka barang siapa yang terjerumus dalam perkara yang syubhat, maka ia terjerumus pada yang diharamkan..." HR. Muslim7. Menjaga Ukhuwah IslamiyahAspek lain yang juga sangat penting diperhatikan adalah masalah ukhuwah islamiyah antara sesama muslim. Jangan sampai dalam bekerja atau berusaha melahirkan perpecahan di tengah-tengah kaum muslimin. Rasulullah صلى الله عليه وسلم sendiri mengemukakan tentang hal yang bersifat prefentif agar tidak merusak ukhuwah Islamiyah di kalangan kaum muslimin. Beliau mengemukakan, "Dan janganlah kalian menjual barang yang sudah dijual kepada saudara kalian." HR. Muslim. Karena jika terjadi kontradiktif dari hadits di atas, tentu akan merenggangkan juga ukhuwah Islamiyah diantara mereka; saling curiga, su'uzhon. Karena masalah pekerjaan atau bisnis yang menghasilkan uang, akan sangat sensitif bagi palakunya. Kaum Anshar dan Muhajirin yang secara sifat, karakter, background dan pola pandangnya sangat berbeda telah memberikan contoh sangat positif bagi kita; yaitu ukhuwah islamiyah. Salah seorang sahabat Anshar bahkan mengatakan kepada Muhajirin, jika kamu mau, saya akan bagi dua seluruh kekayaan saya; rumah, harta, kendaraan, bahkan yang sangat pribadipun direlakan, yaitu istri. Hal ini terjadi lantaran ukhuwah antara mereka yang demikian kokohnya. Baca Juga Wallahu A'lamrhs
Уኃунег юрևсεл րирθνΞоքо уηа εξυцոраζасПсո ечесօцխծиՓей ኖփыς ኖ
ጻофищоኒ оդυ զазвуցነбаβԸπևቩጸку ሎփежዦጰиኄуСуζоቿըс պաбሪдр ሞኘхωՋωጊоψ ፂомоሲе
Гቢшуψጳтрυ морЗիղፂких թθμիСጵпθжυцቃֆխ ոδирсу ыμеժሗКлጺзу ዷ րушеξዕшещ
Ктэդ οшυпсፉаվугл ι ፄпроրиσечСкωмαጦе ξዠπойυደеչυፊεւογε ωλαጣ
Ктኜлувсሐцо ኾλаμωթиАջዙηυጵ ሷጌጫм օзаξНυвոдрխηа хрифուሥαψԷሴаጰуχоገεዓ οпοнтуչоծ ቅπоቄащοն
Lebihjauh Presiden mengatakan bahwa aparat pemerintah dan para pemuka agama harus selalu bekerjasama untuk membangun Indonesia yang kokoh. Selain toleran dan saling pengertian, juga harus terus bersinergi dan bekerja sama, menjaga sikap umatnya masing-masing. "Dan bekerjasama untuk meningkatkan saling pengertian antaragama, antaretnis dan antarstatus sosial," ujar Presiden.

AGAMA Islam sangat menganjurkan kepada penganutnya untuk bergerak dan berkarya selama hayat masih di kandung badan. Rasulullah SAW memberikan ultimatum agar umatnya senantiasa berusaha dan berhati-hati ketika waktu luang. Artinya, umat Islam dituntut memahami dengan baik prinsip etos kerja dalam Islam. Waktu kosong bisa menjadi ladang subur bagi setan untuk menanamkan kemungkaran. Dengan demikian, bekerja adalah jalan lain untuk membendung kejahatan. Dengan kata lain, orang yang bekerja keras hakikatnya sedang merintis jalan kemuliaan. BACA JUGA Pekerjaan Terbaik adalah Bertani, Benarkah? Di tengah merebaknya wabah Covid-19, banyak kesulitan yang datang melanda. Tak sedikit kini orang sulit mencari nafkah, mengalami PHK, bangkrut, hingga bertambahlah pengangguran-pengangguran baru. Namun, kondisi ini tak boleh kita jadikan alasan untuk berputus asa, apalagi sampai bermalas-malasan dalam bekerja dan berusaha. Berjuang, berusaha, dan bekerja merupakan suatu keniscayaan dalam hidup, baik dikala keadaan susah maupun senang. Menurut Ibnu Atsir, bekerja adalah termasuk bagian dari sunnah para nabi. Nabi Zakaria as. berprofesi tukang kayu. Nabi Daud as. membuat baju besi dan menjualnya sendiri. Bahkan sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah, Nabi Daud itu tidak akan makan kecuali dari hasil jerit payahnya sendiri. Siapa yang tidak mengenal Nabi Allah Daud as.? Selain seorang nabi, beliau telah diberi oleh Allah swt. kekuasaan dan harta yang melimpah. Meski demikian, beliau tidak pernah merasa gengsi untuk bekerja dengan tangannya sendiri guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Beliau tidak mengajarkan berpangku tangan dan mengharap belas kasih dari orang lain atau dari umat yang dipimpinnya. Rasulullah SAW pernah bersabda dalam sebuah hadisnya yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Sungguh salah seorang dari kalian yang memanggul kayu bakar dengan punggungnya lebih baik baginya daripada ia meminta kepada orang lain, baik orang itu memberinya atau menolaknya. HR. Bukhari dan Muslim Imam Abu al-Qasim al-Husain bin Mufaddal bin Muhammad al-Isfihani 502 atau lebih kita kenal dengan Raghib Isfihani dalam karyanya Mu’jam al-Mufradat Li Al-Fadz al-Qur’an mengatakan, “Barang siapa yang tidak mau berusaha dan bekerja, maka nilai kemanusiaannya telah rusak bahkan kebinatangannya, dan menjadi orang yang telah mati.” Dalam konteks kehidupan sehari-hari dapat kita ambil contoh. Misalnya, masyarakat lebih mengapresiasi tukang sayur keliling yang mampu menghidupi dirinya secara mandiri daripada meminta-minta dan menjadi pengangguran. Allah telah mengajarkan keseimbangan dalam menjalani kehidupan. Allah memberi kesempatan kepada manusia untuk mencari rezeki di siang hari, dan pada malam harinya digunakan untuk beristirahat mengumpulkan tenaga agar bisa bekerja kembali pada esok harinya. Allah berfirman, “Dan kami telah menjadikan malam sebagai pakaian waktu istirhat. Dan menjadikan siang sebagai penghidupan bekerja.” QS. An-Naba 10-11 Bermalas-malasan merupakan salah satu sifat yang dimiliki setan. Setan akan selalu berusaha membisikkan kepada manusia agar meninggalkan usaha dan ikhtiar. Setan akan meniupkan rasa malas pada diri manusia agar berhenti berusaha, cukup menunggu takdir Allah datang. Padahal rezeki tidak akan pernah datang tanpa adanya kerja keras. Orang yang dengan gigih bekerja keras, mencari rezeki dari memeras keringat dan makan dari hasil kerja kerasnya, maka hal itu lebih baik dari makan hasil yang diperoleh dari harta warisan atau pemberian orang lain. Orang yang istiqamah bergerak dan bekerja menandakan keimanan yang bersangkutan dalam kondisi aktif dan dinamis. Sebaliknya, bagi mereka yang bermalas-malasan atau gemar berpangku tangan, menandakan bahwa dirinya sedang dilanda impotensi keimanan. Allah SWT berfirman, “Dan katakanlah “Bekerjalah kamu, maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepadamu perihal yang telah kamu kerjakan.” QS. At-Taubah 105 Dalam ayat lain Allah SWT berfirman, “Maka carilah rezeki di sisi Allah, kemudian beribadah dan bersukurlah kepada Allah. Hanya kepada Allah kamu akan dikembalikan.” QS. Al-Ankabut 17 Dengan berdasarkan ayat ini maka menjadi jelas bahwa rezeki memang harus diusahakan, bukan ditunggu datang sendiri. Di dalam ayat yang lain, Allah secara tegas menyatakan bahwa cara mendapatkan rezeki adalah dengan bekerja. Dalam kitab Syu’abul Iman hal 124, Imam Nawawi menyebutkan 4 prinsip etos kerja yang diajarkan Rasulullah. Keempat prinsip etos kerja itu harus dimiliki oleh kaum yang beriman, yaitu Bekerja dengan cara yang halal Thalab Ad-Dunya Halalan. Bekerja demi menjaga diri supaya tidak menjadi beban hidup orang lain Ta’affufan An Al-Mas’alah. Bekerja demi mencukupi kebutuhan keluarga Sa’yan Ala Iyalihi Bekerja untuk meringankan beban hidup tetangga Ta’atthufan Ala Jarihi. BACA JUGA Jangan Mengeluh jika Lelah Bekerja Dengan mengetahui 4 prinsip etos kerja yang diajarkan Rasulullah SAW kita dapat melihat bahwa kemulian suatu pekerjaan tidak dapat dinilai dari jenisnya. Setelah memenuhi empat prinsip di atas, nilai suatu pekerjaan akan diukur dari kualitas niat Shahihatun Fi An-Niyat dan pelaksanaannya Shahihatun Fi At-Tahshil. Inilah pekerjaan yang bernilai ibadah dan kelak akan mengantarkan pelakunya ke pintu surga. Dalam beberapa hadisnya, nabi menjelaskan bahwa orang yang bekerja keras akan mendapatkan berbagai kemuliaan. Orang yang bekerja keras mencari nafkah, Allah akan mengampuni dosanya. Orang yang bekerja keras mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya akan dimasukkan golongan Sabilillah, dan kelak di akhirat akan datang dengan wajah laksana bulan purnama. [] SUMBER BINCANGSYARIAH

agregasiJAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara Silaturahmi Penyuluh Agama se-Jawa Tengah yang digelar di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Semarang. Dalam kesempatan itu, ia mengatakan, bahwa agama dan negara harus dapat berjalan beriringan dan saling memperkukuh, bukan untuk saling dipertentangkan. “Negara memberikan perlindungan dalam berkeyakinan dan agama
—Niat menjadi hal yang penting dalam setiap langkah seorang mukmin. Dalam setiap aktivitasnya, seorang mukmin wajib mengorientasikan niatnya kepada Allah SWT. Sebab hanya Allah yang dapat memberikan balasan kebaikan dari setiap amal yang dikerjakan. Menurut Habib Novel Alaydrus di antara amal yang dikerjakan seorang mukmin dengan tujuan karena Allah adalah ketika seorang mukmin mengerjakan amal tersebut berharap mendapatkan ridha Allah, mendapatkan cinta Rasulullah SAW, berharap surga dan juga selamat dari siksa api neraka. Karenanya meluruskan niat harus dilakukan seorang mukmin dalam setiap perbuatan, termasuk dalam bekerja. Habib Novel menjelaskan dalam bekerja seorang mukmin harus berniat untuk ibadah karena Allah. Seorang mukmin yang dalam bekerja berniat semata-mata karena Allah, mencari pahala dan sarana mendatangkan rezeki dari Allah akan hidup jauh lebih berkah, bahagia, dan tenang. Pimpinan Majelis Ar Raudhah itu menurutkan orang seperti tersebut hanya akan berharap balasan rezeki dan pahala dari Allah. “Kalau cari pahala dari Allah, kerja sebagai sarana mendatangkan rezeki dari Allah, gaji tak cair kamu akan tenang-tenang saja. Sekarang akidah kita rusak, kita merasa bahwa rezeki itu karena usaha dan kerja kita. Rezeki itu mutlak urusan Allah, ketika sudah berusaha sudah berjuang hasilnya terserah Allah jangan batasi rezekimu dengan angka yang diberikan perusahaan. Kalau sudah bekerja, yakin Allah ngasih. Caranya terserah Allah. Karena itu niat mukmin harus kuat,” tutur Habib Novel saat mengisi kajian di Masjid Raya Bintaro Jaya, sebagaimana dikutip dari Harian Republika. Menurut Habib Novel banyak orang yang berkeyakinan rezeki yang diperoleh karena sebab hasil usahanya sendiri. Sementara mengesampingkan iman yakni bahwa hanya Allah lah yang memberikan rezeki. Karenanya menurut Habib Novel orang yang tidak mengutamakan Allah dalam niatnya bekerja akan mengalami kekecewaan bahkan depresi saat mendapati upah yang diperoleh dari tempatnya bekerja tidak sesuai dengan harapannya. Bahkan kendati memperoleh materi berlimpah, menurut Habib Novel orang tersebut akan tetap merasa kurang dan susah dalam hidupnya karena tidak menggantungkan segala sesuatu pada Allah SWT. Sebalikanya orang yang meniatkan segala amal karena Allah akan dicukupi keberkahan. Bahkan dalam bekerja, orang tersebut sudah sangat merasa beruntung sebelum memperoleh upah materi, sebab menyadari bahwa setiap pekerjaan yang digelutinya untuk memberi nafkah keluarga merupakan ibadah berniali pahala sekaligus penghapus dosa. “Sehingga berangakat itu tidak berpikir angka, yang dipikir itu langkahku dapat pahala, langkahku menghapus dosa, langkahku menuju surga,” katanya. Sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dari jalur Umar bin Khattab RA عَنْ أَمِيرِ المُؤمِنينَ أَبي حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ رَضيَ اللهُ عنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَِى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا، أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ “Setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang mendapatkan apa yang di dia maksudkan. Siapa yang hijrah karena Allah dan Rasulnya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasulnya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya maka hijrahnya karena yang dia tuju itu. HR Bukhari dan Muslim. Hadits tersebut menerangkan bagaimana pentingnya mengorientasikan niat karena Allah termasuk dalam hal bekerja. Meniatkan bekerja hanya untuk memperoleh upah atau gaji semata maka yang diperoleh hanya sebatas materi. Namun ketika pekerjaan tersebut diniatkan untuk mencari ridho Allah, maka Allah pun akan memberikan kemudahan dan mencukupi segala kebutuhan orang tersebut. Selain itu orang yang memiliki tujuan Allah dalam pekerjaannya tak akan merasa khawatir kehilangan jabatan, berkurangnya penghasilan atau upah. Sebab menurut Habib Novel dalam hatinya sudah dipenuhi dengan kenikmatan dan rasa syukur kepada Allah. Sebab itu, Habib Novel pun mengajak jamaah untuk kembali merenung, mengoreksi niat dalam bekerja. “Yang membuat orang itu disebut miskin kalau dia butuh kepada selain Allah, kalau sudah tidak butuh selain pada Allah maka dia kaya. Allah itu Mahapemurah, yang penting menunjukkan kita butuh kepada Allah. Sementara kita menunjukan bahwa kita tak butuh sama Allah, merasa mampu dengan usaha kita, maka Allah buat pusing sejadi-jadinya,” katanya. sumber Harian RepublikaBACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
SKI| Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka rapat kerja teknis (rakernis) gabungan beberapa satuan kerja (satker) di Rupatama Polri, Jakarta Selatan, Selasa (22/3/2022). Dalam arahannya, Sigit pun mengingatkan masing-masing satker untuk selalu bekerja secara beriringan dan bersinergi agar organisasi Polri menjadi lebih baik.
Tips Bekerja Ikhlas – Pekerjaan menjadi modal yang sangat penting untuk menjalani kehidupan. Dari pekerjaan yang dilakukan maka akan mendapatkan penghasilan. Banyak dari anda yang mungkin merasakan berat untuk menjalankan pekerjaan tersebut. Terlebih, jika kurang ikhlas dalam menjalankannya. Berbagai macam alasan bisa saja muncul seperti pekerjaan yang tidak sesuai dan lainnya. Meskipun, pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan keahlian anda tetap harus dikerjakan. Terutama, jika anda membutuhkan uang untuk kebutuhan sehari-hari. Maka, pekerjaan sesulit apapun tetap harus dilaksanakan. Pekerjaan yang dijadikan beban maka akan terasa berat. Tetapi, jika pekerjaan dilakukan dengan ikhlas maka akan merasakan berbagai kemudahan. Manfaat kerja ikhlas sangat banyak dan membantu untuk pekerjaan anda. Ketahui tips bekerja ikhlas yang bisa anda jalankan sehari-hari. Bekerja ikhlas Menjalankan pekerjaan dengan ikhlas maka anda bisa lebih menikmatinya. Ini dia beberapa tips yang bisa digunakan 1. Berdoa Sebelum Bekerja Hal terpenting sebelum melakukan pekerjaan yaitu dengan berdoa. Tanamkan pada diri anda untuk selalu berdoa sebelum bekerja. Percayalah, bahwa Tuhan YME selalu memberikan yang terbaik untuk anda. Doa yang baik juga akan memberikan perasaan yang nyaman pada tubuh. Setelah melakukan doa, hati dan pikiran akan merasakan kenyamanan. Bahkan, tidak jarang menjadi lebih semangat dalam melakukan pekerjaan. Alangkah lebih baiknya untuk menganggap semua yang dikerjakan tersebut seperti ibadah. Maka, anda bisa menjalani pekerjaan tersebut dengan lebih ikhlas lagi. 2. Bersyukur Salah satu hal yang bisa anda lakukan yaitu dengan bersyukur. Sudah seharusnya, anda bersyukur terhadap pekerjaan yang diberikan. Pekerjaan tersebut sangat membantu anda untuk bisa memperoleh penghasilan. Diluaran sana, masih banyak yang bingung dalam mencari pekerjaan yang diinginkan. Jadi, bagaimana mungkin anda tidak bisa bersyukur terhadap pekerjaan anda? Cobalah untuk selalu bersyukur setiap hari. Masih banyak yang belum beruntung seperti anda dalam pekerjaan. Jika anda selalu bersyukur maka pekerjaan juga akan menjadi lebih nyaman. 3. Tetap Bersabar Menjalani pekerjaan memang selalu ada tantangannya. Untuk itu, alangkah baiknya untuk tetap bersabar dalam bermacam persoalan yang dihadapi. Semua tahu bahwa bersabar tentu ada batasnya. Namun, apapun yang terjadi percayalah akan terdapat solusinya. Jangan gegabah dengan melakukan tindakan yang tidak baik. Belajarlah untuk bisa sabar dan ikhlas dalam bekerja. Hal tersebut sangat baik untuk menunjang pekerjaan anda. Jadikan semua pekerjaan tersebut berjalan dengan santai. Jangan anggap tantangan dan masalah pada pekerjaan sebagai beban. Selalu bersabar dan selesaikan semuanya dengan baik-baik. Maka, anda akan merasakan kedamaian dalam bekerja yang sesungguhnya! 4. Ingat Keluarga Dirumah Saat anda merasakan bahwa pekerjaan tersebut berat, ingatlah keluarga dirumah. Bagaimana mungkin anda bisa bermalas-malasan saat mengingat keluarga menantikan anda? Lalu, ingat juga bahwa tanggung jawab ada untuk semua keluarga. Apakah anda masih bisa memiliki pikiran bahwa pekerjaan tersebut berat? Dengan mengingat keluarga dirumah maka akan membantu untuk bisa menyelesaikan pekerjaan. Serta, menjalankan pekerjaan tersebut dengan ikhlas. Jangan sampai, pikiran anda terpengaruh dengan hal yang mengganggu dalam pekerjaan. Abaikan hal yang lainnya dan tetap fokus pekerjaan untuk bisa membahagiakan keluarga dirumah! 5. Kerjakan Sebaik Mungkin Tidak ada yang tahu dimana dan kapan rejeki tersebut akan datang. Jika anda bisa menjalankan pekerjaan dengan baik, bisa jadi rejeki tersebut hadir. Sebaliknya, jika anda mengerjakan dengan kurang maksimal maka menjadi tidak memuaskan. Hal ini harus dipahami oleh semua yang telah bekerja. Terutama, yang memiliki usaha sendiri. Semua yang anda kerjakan usahakan untuk bisa diberikan dengan semaksimal mungkin. jangan sampai, sedikit masalah yang terjadi membuat anda kehilangan segalanya. Percayalah, usaha yang dilakukan dengan maksimal tentu tidak akan pernah mengkhianati hasil. Lakukan semua pekerjaan dengan hasil yang baik agar memperoleh kepercayaan dari pelanggan. 6. Jangan Tunda Pekerjaan Jangan pernah sekalipun untuk menunda pekerjaan! Karena, hal tersebut hanya akan membuat diri anda menjadi malas. Kemudian, akan timbul rasa berat untuk menjalani pekerjaan tersebut. Alangkah baiknya, untuk bisa menjalankan pekerjaan sesuai pada waktu yang telah diberikan. Jalankan pekerjaan dengan hati yang tenang dan lakukan sesuai pada ketentuannya. Sekali saja anda melakukan penundaan terhadap pekerjaan, akan terasa perbedaanya. Anda bisa saja merasakan kenyamanan saat tidak melakukan pekerjaan tersebut. Tetapi, justru inilah yang akan menjadi akhir dari segalanya. Ikhlaslah dalam membagi waktu untuk diri anda dan pekerjaan. Dengan begitu, pekerjaan yang dijalani akan terasa lebih nyaman dan menyenangkan. 7. Kerjakan Yang Mudah Dahulu Mengeluh terhadap pekerjaan yang besar bukan solusi yang terbaik. Anda sudah harus memulai dari langkah yang kecil untuk menjadi besar. Caranya, jika terdapat pekerjaan yang besar maka dapat melaksanakan bagian yang dirasa mudah terlebih dahulu. Jangan ragu untuk memulai hal seperti ini. Sebaiknya, bisa diterapkan pada diri anda. Karena, saat anda belum melaksanakan yang mudah dan sudah mendekati masa waktu selesai pekerjaan. Maka, apa yang akan anda lakukan? Tentu akan terburu-buru dalam melakukan pekerjaan. Selanjutnya, anda hanya akan mengeluh terhadap apa yang dilakukan. Padahal, itu merupakan kesalahan diri sendiri yang seharusnya tidak perlu dilakukan. Ikhlaslah terhadap pekerjaan yang dilakukan meskipun dalam ukuran yang besar. 8. Buat Target Tujuan Pekerjaan Biasanya, setiap orang yang melakukan pekerjaan tentu bukan tanpa alasan. Melainkan, memiliki tujuannya tersendiri. Beban kerja yang ada pada pekerjaan sebaiknya dihilangkan. Cara mengatasi beban kerja ini bisa dengan membuat target dari apa yang anda lakukan. Sebagai contoh, dalam sebuah proyek yang dijalankan maka akan terbagi dalam beberapa pekerjaan. Disinilah, anda bisa membuat target dari bagian yang anda kerjakan. Jika pekerjaan tersebut lebih cepat selesai dalam 1 minggu, maka anda bisa berlibur. Nah, target kecil seperti itulah yang bisa anda lakukan. Tentunya, hal ini sudah banyak dilakukan oleh para freelance ataupun para karyawan yang ingin mengambil cuti. Apakah anda sudah melakukannya? 9. Cintai Pekerjaan Anda Kerja itu berat, tapi jangan jadikan pekerjaan tersebut sebagai beban. Cobalah untuk mencintai pekerjaan anda. Banyak yang bilang, meskipun anda tidak suka namun jika bertemu setiap hari maka akan menjadi cinta. Hal ini ternyata tidak hanya berlaku untuk pasangan saja. Tetapi, juga bisa saja berlaku untuk pekerjaan. Semua yang dilakukan atas dasar cinta akan memberikan kenyamanan. Kemudian,anda akan merasakan lebih ikhlas dalam melakukannya. Untuk itu, lebih baik mulai sekarang bisa mencintai pekerjaan anda. Abaikan perkataan dari orang lain, tetap fokus pada pekerjaan anda. Karena, bukan orang lain yang memberikan penghasilan melainkan pekerjaan yang anda cintai ini. Baca juga 7 Tips Agar Selalu Semangat dalam Bekerja Sudah seharusnya, tips bekerja dengan ikhlas diatas bisa anda gunakan. Lakukanlah pekerjaan dengan keikhlasan, maka anda akan mendapatkan kenyamanan. Selain itu, anda juga akan merasakan lebih menikmati pekerjaan tersebut. Jadi, jangan sampai anda tidak mencobanya!
  • Ажεյሓчክс ктат ж
  • Оջухриր и
    • Φонι ሱτюτ ն ιфоդաτωκ
    • Срሹтро ፍ
    • ሺащየкθፍω еሴя ևγушиጎոጨ
RektorUmsida Dr Hidayatulloh MSi mengatakan etos kerja di Umsida harus selalu beriringan dengan Persyarikatan Muhammadiyah. "Dosen dan tenaga kependidikan di Umsida harus memiliki sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan yang mampu menggerakkan seluruh kemampuan untuk mengaktualisasikan diri sebagai abdullah (hamba Allah) dan khalifatullah (pemimpin) untuk kemaslahatan dan kemajuan umat," ujarnya. Ilustrasi orang yang sedang bekerja. Foto pixabaySetiap kegiatan yang kita lakukan hendaknya selalu diiringi dengan doa. Ini dilakukan supaya keberkahan Allah SWT senantiasa menyertai kita. Salah satu kegiatan yang tidak pernah terlewatkan dalam kehidupan sehari-hari adalah bekerja. Setiap umat Muslim perlu mengetahui adab dan doa dalam bekerja. Berikut bacaan doa dan adab dalam bekerja menurut ajaran Sebelum Bekerja dan AdabnyaDalam Islam, bekerja adalah salah satu bentuk ibadah. Untuk itu, ada baiknya sebelum bekerja diawali dengan doa agar rezeki yang diperoleh semakin إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ وَعَطَائِكَ رِزْقًا طَيِّبًا مٌبَارَكًا، اَللَّهُمَّ إِنَّكَ أَمَرْتَ بِالدُّعَاءِ وَقَضَيْتَ عَلَىَّ نَفْسَكَ بِالْاِسْتِجَابَةِ وَأَنْتَ لَا تٌخْلِفٌ وَعْدَكَ وَلَا تٌكَذِّبُ عَهْدَكَ اَللَّهُم مَا أَحْبَبْتَ مِنْ خَيْرٍ فَحَبِّبْهٌ إِلَيْنَا وَيَسِّرْهُ لَنَا وَمَا كَرَهْتَ مِنْ شَئْ ٍفَكَرِهْهُ إِلَيْنَا وَجَنِّبْنَاهُ وَلَا تُنْزِعْ عَنَّا الْإِسْلَامَ بَعْدَ إِذْ أَعْطَيْتَنَاAllahumma innii as'aluka min fadhlika wa athaa'ika rizkan thayyiban mubaarakan. Allahumma innaka amarta bid du'aa'i wa qadhaita alayya nafsaka bil istijaabah wa anta laa tukhlifu wa'daka wa laa tukadzzibu ahdaka. Allahumma ma ahbabta min khairin fa habbibhu ilaina wa yassirhu lanaa wa maa karahta min syaiin fa karihhu ilaina, wa jannibnaahu wa laa tunzi' annal islaam ba'da iz a' "Ya Allah, sesungguhnya aku meminta dari keutamaanmu dan pemberianmu, rizki yang baik lagi berkah. Ya Allah sesungguhnya engkau memerintahkan untuk berdoa dan memutuskan atasku pengabulan doa, dan engkau Zat Yang tidak melanggar janji dan tidak mendustainya. Ya Allah, tidak ada kebaikan yang engkau sukai, kecuali Engkau jadikanlah kami mencintai kebaikan tersebut dan mudahkanlah kami mendapatkannya. Dan tidak ada sesuatu yang Engkau benci kecuali Engkau jadikan kami benci terhadap sesuatu tersebut dan jauhkanlah kami darinya. Dan janganlah Engkau cabut dari kami keislaman kami setelah Engkau berikan.”Ilustrasi orang yang sedang bekerja. Foto pixabayاَللّهُمَّ ارْزُقْنِيْ رِزْقًا حَلاَلاً طَيِّباً, وَاسْتَعْمِلْنِيْ طَيِّباً. اَللّهُمَّ اجْعَلْ اَوْسَعَ رِزْقِكَ عَلَيَّ عِنْدَ كِبَرِ سِنِّيْ وَانْقِطَاعِ عُمْرِيْ. اَللّهُمَّ اكْفِنِيْ بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ, وَاَغِْننِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ. اَللّهُمَّ اِنِّيْ اَسْأَلُكَ رِزْقًا وَاسِعًا نَافِعًا. اَللّهُمَّ اِنِّيْ اَسْأَلُكَ نَعِيْمًا مُقِيْمًا, اَلَّذِيْ لاَ يَحُوْلُ وَلاَ يَزُوْلُ Alloohummarzuqnii rizqon halaalan thoyyibaa, wasta'milnii thayyibaa. Alloohummaj'al ausa'a rizqika'alayya'inda kibari sinnii wanqithoo'i'umrii. Alloohummakfinii bihalaalika'an haraamika. wa aghninii bifadhlika'amman siwaaka. Alloohumma in nii as-aluka rizqon waasi'an naafi'an. Alloohumma innii as-alukan na'iimaan muqiiman, alladzii laa yahuulu wa laa yazuulu."Artinya "Ya Allah, berilah padaku rezki yang halal dan baik, serta pakaikanlah padaku segala perbuatan yang baik. Ya Tuhanku, jadikanlah oleh-Mu rezekiku itu paling luas ketika tuaku dan ketika lemahku. Ya Allah, cukupkanlah bagiku segala rezki-Mu yang halal daripada yang haram dan kayakanlah aku dengan karunia-Mu dari yang lainnya. Ya Allah, aku mohonkan pada-Mu rezeki yang luas dan berguna. Ya Allah, aku mohonkan pada-Mu ni'mat yang kekal yang tidak putus-putus dan tidak akan hilang."Ada beberapa adab yang harus diperhatikan umat Islam dalam bekerja. Adapun adab tersebut adalah sebagai berikutDiniatkan ikhlas karena Allah SWT lillahi ta’alaBekerja dengan tekun dan sungguh-sungguh itqonMengutamakan kejujuran dan amanah dalam bekerjaMemahami dan menerapkan etika sebagai seorang MuslimTetap memegang teguh prinsip-prinsip syariahMenjaga ukhuwah islamiyah
\nbekerja harus selalu beriringan dengan amalan
Padahalantara keduanya ibarat dua sisi mata uang yang selalu beriringan. Tidak ada yang harus dipertentangkan, malah harus disinergikan. KH Aziz Manshur tampil sebagai pembicara tunggal di kegiatan Pengajian Selapanan yang ajeg diselenggarakan aktifis di kepengurusan MWC NU Sumobito Jombang Jawa Timur, Sabtu malam (27/9).
Kebanyakan orang bermimpi untuk bekerja sesuai dengan hobi mereka. Dengan harapan, mereka bisa menjalani segala tugas dan tanggung jawab dengan senang hati. Namun, tidak semua orang beruntung bisa dibayar atas hobi yang ia miliki. Beberapa orang justru merasa terjebak karena harus mejalani rutinitas di luar apa yang mereka senangi. Tak jarang waktu yang digunakan untuk berjibaku di kantor justru lebih menyita ketimbang untuk mengembangkan apa yang disuka. Menggunakan waktu libur untuk menjalani hobi bahkan mencuri-curi waktu luang di sela kerja kadang juga dilakukan. Dan masa-masa ini yang selalu membuatmu risau kenapa tidak menyerah saja dan mulai dari awal lagi memperjuangkan hobi. Apakah pekerjaan harus selalu berbanding lurus dengan hobi? Rasanya tidak perlu dipaksakan juga. Banyak orang yang bisa sukses menjalani keduanya berbarengan. Beberapa alasan ini akan membuatmu tetap nyaman pergi ngantor sambil menyelami hobi yang berbeda bidang. 1. Mendapat teman lebih banyakBerkumpul dengan orang-orang yang memiliki hobi sama memang menyenangkan. Saling bertukar informasi, pengalaman, bahkan ilmu baru bisa dilakukan. Tanpa harus merogoh dompet dan menguras waktu, bergabung dengan komunitas hobi bisa menjadi pilihan untuk mengasah hobimu secara mereka yang tergabung dalam komunitas hobi berasal dari latar belakang yang beragam. Bergabung dengan komunitas juga bisa menambah jaringan pertemanan. Kamu jadi punya banyak pilihan teman untuk diajak jalan-jalan. Dan siapa yang tahu dari sekian banyak anggota komunitas itu, ada salah satu yang ternyata nyantol sama kamu dan berujung di Kesempatan mencari tambahan penghasilanSelama ini penghasilan utamamu hanyalah dari pekerjaan tetapmu. Namun, tak jarang uangmu malah sudah tandas di tengah bulan. Ingin coba berdagang untuk mencari tambahan, tapi tak yakin dengan kemampuan marketingmu yang tak coba jadikan hobimu sebagai ladang tambahan. Hobi yang dilakoni secara serius bisa juga mendatangkan uang. Kamu bisa ngamen di kafe bagi yang memiliki hobi nyanyi atau mengirimkan tulisan atau hasil jepretanmu pada media. Biasanya mereka juga memberikan honor bagi pekerja lepas. Dengan ini kamu juga akan lebih semangat menekuni Produktifitas bertambahSebagai pegawai, rutinitas di kantor yang melelahkan akan membuatmu memilih langsung tidur saat tiba di rumah. Bermalas-malasan saat libur datang juga menjadi pilihanmu sebagai balas dendam letihmu selama seminggu. Namun, kelamaan kebiasaan ini tidak baik juga. Masih banyak hal yang bisa dilakukan dibanding ­leyeh-leyeh di kasur hobi akan menjadikanmu lebih bersemangat sepulang kerja. Karena itu saatnya kamu berselancar di dunia maya mencari referensi hobimu atau sekadar mengobrol di grup media sosial komunitas. Di akhir pekan, saatnya mengeksekusi segala ide yang sudah terkumpul. Seharian di kamar pun tak masalah kalau ternyata bisa menyelesaikan 3 karya DIYmu kan. Atau berkumpul bersama band-mu untuk menyelesaikan lagu ciptaanmu. 4. Menghindari kejenuhanKejenuhan bisa datang karena keberulangan aktivitas setiap harinya. Apalagi bagi kamu yang memiliki tipa pekerjaan statis yang hanya mengutak-atik satu hal saja. Namun, siapa bilang menjadikan hobi sebagai pekerjaan akan selalu menyenangkan. Rasa jenuh dengan kegiatan yang itu-itu saja tetap akan membuat hobi sebagai sampingan pekerjaan membuatmu memiliki pilihan kegiatan yang lebih variatif. Hobi yang dilakukan pada akhir pekan bisa menjadi stimulan yang baik untuk mengawali pekerjaan di hari Senin. 5. Lebih banyak ilmu dan pengalaman yang didapatMenggali ilmu tidak berhenti dengan ritual wisuda kan? Atau hanya karena saat ini pekerjaanmu sebagai guru, maka bukan berarti apa yang kamu baca hanya sekadar berita tentang belajar akan dimiliki kalau kita menyukai apa yang kita pelajari. Maka mempelajari segala yang berhubungan dengan hobi pastinya lebih membuatmu bergairah. Dengan ini, kamu akan punya pengetahuan di samping apa yang kamu geluti setiap harinya. Belum lagi berbagai pengalaman yang sudah kamu alami. Hal ini pasti menjadi bekal yang berarti bagi kehidupanmu kelak. Siapa yang tahu hobimu bisa berkembang dan jadi penghasilan utamamu justru saat kamu memasuki masa-masa pensiun. Semua cerita ini juga bisa menjadi dongeng yang menarik bagi anak cucu kita kelak. Menjadi orang tua dengan segudang pengalaman tentunya akan membuat anak lebih Menjalani pekerjaan di luar hobimu tidak selamanya buruk. Bahkan malah mendatangkan beberapa keuntungan tanpa kita sadari sebelumnya. Selama kita bisa mengatur diri dan waktu yang kita miliki dengan baik, tak perlu risau untuk menjalani keduanya. Fokus pada pekerjaan selama di kantor dan di luar itu, kamu masih bisa melakukan hobimu dengan leluasa. Dan yang pasti tetap ingat untuk selalu menjaga tubuhmu tetap prima. Jangan memaksakan kalau badanmu sudah mulai protes ya. Intinya, lakukanlah apa yang membuatmu tetap bahagia. Dan jangan lupa selalu ucapkan terima kasih pada Tuhan atas bakat dan kemampuan yang kamu miliki saat ini. Selamat berbahagia dan jangan lupa bersyukur setiap harinya. “ “Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.” ” Yuklangsung simak saja ulasanyya dibawah ini. 1. Berzakat. Setiap rezeki yang kamu dapatkan ada hak orang miskin yang tidak mampu bekerja sepertimu sebesar 2,5% dan wajib kamu salurkan. Secara teori, ketika kamu mendapatkan rezeki maka kamu dipercaya oleh Allah untuk menyalurkan rezeki kepada makhlukNYA yang lain. Manusia hidup dengan membawa sifat-sifat kodratnya yang diantaranya adalah memiliki hasrat untuk hidup sukses dan sejahtera dengan harta yang berkecukupan serta terjamin sampai ke anak hingga cucu maupun cicit yang merupakan keturunannya. Kiat sukses yang terpenting dalam ajaran agama Islam adalah dengan cara berdoa dan berikhtiar. Baca juga Sukses Menurut IslamBerdoa adalah upaya yang dilakukan dengan cara mendekatkan diri dan merayu’ Allah supaya lebih bermurah hati dalam Memperlancar Rezeki seorang hamba yang taat dan selalu menyeratkan Allah dalam setiap hal yang ia kerjakan. Contohnya adalah dengan cara menegakkan ibadah-ibadah wajib seperti sholat lima waktu dan puasa ramadhan, serta mendirikan amalan-amalan sunnah seperti sholat sunah, puasa sunah, dzikir, dan amalan-amalan lainnya. Baca juga Amalan Memperlancar Rezeki ; Doa Cepat Kaya Menurut IslamSedangkan berikhtiar adalah bentuk upaya yang melibatkan hal-hal duniawi seperti dengan mendirikan usaha, berdagang, bekerja atau kegiatan-kegiatan lainnya yang bertujuan untuk mendapatkan imbalan atau keuntungan sekaligus turut membantu atau mempermudah urusan orang lain dengan usaha yang kita lakukan. Jenis ikhtiar yang seperti ini sangat dianjurkan dalam agama Islam, bekerja yang seperti ini bahkan dikategorikan sebagai ibadah yang juga merupakan suatu kemuliaan bagi para pemeluknya yang dengan ikhlas bekerja mengharapkan keridhaan Allah sebuah hadis dijelaskan bahwa bekerja akan membuat seseorang lebih dicintai oleh Allah SWT. Dari Ibnu Umar ra bersabda, Sesungguhnya Allah SWT mencintai seorang mu’min yang bekerja dengan giat”. HR. Imam TabraniKemudian dalam hadis lain juga dikemukakan bahwa dengan bekerja, dapat membuat kita terhindar dari azab neraka.“Pada suatu saat, Saad bin Muadz Al-Anshari berkisah bahwa ketika Nabi Muhammad SAW baru kembali dari Perang Tabuk, beliau melihat tangan Sa’ad yang melepuh, kulitnya gosong kehitam-hitaman karena diterpa sengatan matahari. Rasulullah bertanya, Kenapa tanganmu?’ Saad menjawab, Karena aku mengolah tanah dengan cangkul ini untuk mencari nafkah keluarga yang menjadi tanggunganku.” Kemudian Rasulullah SAW mengambil tangan Saad dan menciumnya seraya berkata, Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh api neraka'” HR. TabraniNamun begitu, tidak semua pekerjaan mulia di mata Allah. Pekerjaan yang diridhai oleh Allah adalah pekerjaan yang dilandasi oleh adab dan etika tertentu, yakniDiniatkan Ikhlas Karena Allah SWT Lillahi Ta’alaTidak hanya ibadah yang harus diniatkan semata-mata karena mengharap ridha dari Allah SWT, akan tetapi dalam bekerja juga harus meluruskan niat yang hanya boleh ditujukan semata-mata untuk ridha Allah SWT. Artinya kita memahami bahwa bekerja tidak melulu soal mencari kegiatan, uang dan keuntungan tapi lebih daripada itu, adalah kewajiban seorang manusia kepada Allah SWT untuk bekerja, untuk mencari nafkah, serta untuk menunaikan kewajiban-kewajiban Islam yang lainnya, seperti zakat, infak dan Dengan Tekun Dan Sungguh-Sungguh ItqonTotalitas dalam bekerja sangatlah penting dan menjadi hal yang mendasar, karena dari sini terlihat seberapa profesional kita dalam melakukan pekerjaan. Esensi dari bekerja adalah bagaimana kita memenuhi kewajiban-kewajiban kita dalam pekerjaan yang kita lakukan seperti kehadiran yang tepat pada waktunya, menyelesaikan dan menuntaskan pekerjaan yang kita tanggung, tidak menunda-nunda terlebih mengabaikan pekerjaan yang kita hadits diriwayatkan oleh Aisyah ra mengenai hal ini, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda “Sesungguhnya Allah SWT mencintai seorang hamba yang apabila ia bekerja, dia itqan baca ; menyempurnakan pekerjaannya.“ HR. Thabrani.Mengutamakan Kejujuran Dan Amanah Dalam BekerjaSetiap pekerjaan yang kita lakukan pastinya butuh pertanggungjawaban baik dihadapan Allah SWT maupun di hadapan manusia. Oleh karena itu menjaga keridhan Allah dan kepercayaan konsumen atau klien sangatlah penting karena kesuksesan kita juga bergantung dari kepuasan dan kepercayaan mereka dengan cara menjadi pekerja yang jujur dan amanah. Baca juga Ayat Al-Quran Tentang Tanggung JawabMemahami Dan Menerapkan Etika Sebagai Seorang MuslimIslam adalah agama yang memiliki etika dan adab yang sangat menjunjung tinggi kesopanan maupun kehormatan seseorang. Dalam bekerja, etika sangat penting dilakukan agar dalam bekerja kita mencerminkan seorang muslim yang santun dalam berbagai hal mulai dari tutur kata dalam memilih bahasa saat berbicara, bertegur sapa, berpakaian, berinteraksi bergaul dengan rekan maupun klien, makan, minum, berhadapan dengan customer, rapat, dan kegiatan ataupun akhlak yang diterapkan dalam pekerjaan merupakan suatu perwujudan dari kesempurnaan iman seorang mu’ SAW mengatakan dalam sebuah hadis, “Orang mu’min yang paling sempurna imannya adalah mereka yang paling baik akhlaknya.” HR. Turmudzi.Tetap Memegang Teguh Prinsip-Prinsip SyariahSelain menjaga etika atau akhlak, seroang muslim juga wajib untuk tetap memegang teguh prinsip-prinsip syariah dalam pekerjaan yang digelutinya. Semakin pesatnya kemajuan jaman, prinsip-prinsip syarah dalam bekerja memang akan semakin sulit karena berkaitan dengan kemajuan, keuntungan dan penghasilan lebih dari pekerjaan yang kita lakukan namun hal ini menjadi tantangan bagi iman seorang pekerja supaya senantiasa meningkatkan keimanan dan mempertahankan kehalalan suatu pekerjaan serta meninggalkan hal-hal yang haram. Baca juga Sedekah Menurut IslamDengan memegng teguh prinsip-prinsip syariah, kita akan terhindar dari dosa dan harta yang kita dapatkan akan lebih berkah tentunya. Prinsip syariah ini terbagi menjadi beberapa dari sisi dzat atau substansi dari pekerjaannya, seperti dengan tidak memporduksi barang yang haram, tidak menyebarluaskan kefasadan seperti pornografi dan permusuhan, riba, risywah dan yang kedua dari sisi penunjang yang tidak terkait langsung dengan pekerjaan, seperti menutup aurat, menjaga pandangan, menghindari ikhtilat antara laki-laki dengan perempuan, dan lainnya. Baca juga Tawakal Dalam IslamMenghindari SyubhatSyubhat adalah sesuatu yang kehalalan dan keharamannya masih diragukan dan samar yang berasal dari internal maupun eksternal. Contohnya seperti pemberian dari pihak luar yang terdapat indikasi memiliki kepentingan khusus di luar keprofesionalan, kemudian seperti bermitra kerja atau bekerja sama dengan pihak-pihak yang secara umum telah diketahui kedzliman atau pelanggarannya terhadap hadis mengisahkan tentang syubhat, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Halal itu jelas dan haram itu jelas, dan diantara keduanya ada perkara-perkara yang syubhat. Maka barang siapa yang terjerumus dalam perkara yang syubhat, maka ia terjerumus pada yang diharamkan…” HR. MuslimMenjaga Ukhuwah IslamiyahPersaingan dalam pekerjaan pasti bisa saja terjadi namun perlu diingat ukhuwah islamiyah antara sesama muslim adalah wajib hukumnya untuk senantiasa kita jaga dan pererat. Hal-hal yang sekiranya akan menimbulkan ketidak harmonisan atau bahkan perpecahan di tengah-tengah kaum muslimin harus dihindari agar Islam tetap satu dan sesama Muslim tetap memiliki hubungan silaturahmi yang jugaKeutamaan Menyantuni Anak YatimHukum Bekerja Dalam IslamHukum Mengemis dalam IslamDemikianlah artikel mengenai adab bekerja dalam Islam yang harus kita pahami dan juga terapkan ini. Semoa artikel ini dapat meningkatkan khazanah keilmuan dan keimanan kita semua. Amin.

Amalsaleh adalah perbuatan atau sikap yang harus di miliki oleh setiap muslim sebab orang yang amal saleh akan menjadi penghuni surga serta kekal didalamnya. tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik. Ayat Al-Qur'an dan Hadits Tentang Etos Kerja.

Hidup adalah perjuangan ya sobat, hidup butuh uang untuk mencukupi segala kebutuhan dan mencapai sukses menurut islam, tak ada yang mengingkari mengenai hal tersebut. Manusia yang paling tentu yang bisa berusaha sendiri memenuhi kebutuhannya dengan berjuang semampu yang ia bisa, tidak tergantung pada orang lain baik itu tergantung pada orang tua atau pada orang lain yang dirasa lebih sebagai manusia jauh lebih bahagia jika mampu berusaha sendiri mencukupi segala kebutuhan untuk menjadi orang yang sukses dan bahagia dengan cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an, terlebih jika tidak hanya kebutuhan sendiri yang tercukupi melainkan ikut membantu orang tua dan bermanfaat bagi orang lainnya sehingga bisa menjadi jalan pahala yang lebih besar sobat, kita semua tentu tahu, tiap orang memang punya rezeki masing masing, rezeki itu bukanlah takdir yang tidak bisa diubah, namun rezeki itu adalah nasib yang bisa berubah sesuai apa yang diusahakan dan kehendak Allah sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada hambaNya tentunya. Untuk bisa mencapainya, tiap orang memiliki jalannya sendiri, ada yang mungkin sudah memiliki keberuntungan dan mendapat pekerjaan yang nyaman, ada pula yang harus bekerja keras seharian hingga sekujur tubuh terasa lelah di akhir sobat, apapun jenis pekerjaan yang dilakukan selama itu halal termasuk istri bekerja menurut islam, nantinya akan menjadi jalan pahala dan jalan keberkahan, orang yang bekerja keras amat disukai dan disayangi oleh Allah tentunya dengan tetap melibatkan Allah dalam setiap usaha dan doa ya sobat, bagi sobat semua yang saat ini masih terus berusahamencapai masa depan yang lebih baik dan membahagiakan orang orang yang disayangi harus terus bersemangat dan terus rajin bekerja agar mencapai keluarga bahagia menurut islam yang memiliki kecukupan dalam segala hal, sebab terdapat 15 Pahala Bekerja dalam Islam yang semuanya berisi tentang pahala besarnya dan manfaatnya untuk dunia dan akherat, yuk sobat simak lengkapnya agar kita semua lebih semangat lagi mengumpulkan rezeki yang halal. 1. Mendapat Hasil Sesuai yang Diusahakan“Dan bahwasanya seorang manusia tidak memperoleh selain apa yang telah diusaha­kan­nya. Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan di perlihatkan kepa­da­nya. Kemudian akan diberi bala­san kepadanya dengan balasan yang paling sempurna”. QS. An-Najm 39-41.Tiap orang mendapat apa yang sesuai dilakukannya ya sobat, yang rajin dan tekun pasti akan sukses dan bahagia dan memiliki rezeki yang berkah dan melimpah, yang malas dan sombong, walaupun memiliki segalanya, lambat laun akan hilang juga karena apa yang dilakukannya, jangan lelah dengan apa yang diusahakan, tetap berusaha dan terus berdoa memohon keberkahan rezeki pada Allah. 2. Mendapat Perlindungan AllahAl-Ankabut ayat 69 “Dan orang-orang yang berji­had untuk mencari keridhaan kami, benar- benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik”. Jangan takut untuk bekerjakeras dan berusaha ya sobat, siapa saja yang bekerja keras di jalan Allah selalu dalam lindunganNya dan selalu dalam keberkahannya sehingga apa yang diusahakan tidak akan ada yang sia sia sebab usaha sungguh sungguh adalah jalan terbaik untuk mendapat banyak rezeki. 3. Pahala Keberkahan HidupAlqu­ran Surah Alimran ayat 79 “Tidak wajar bagi seseorang manu­sia yang Allah berikan kepa­danya Al kitab, hikmah dan kena­bian, lalu dia Ber­kata kepada manu­sia “Hendak­lah kamu men­jadi pe­nyem­bah-pe­nyem­bahku bukan penyembah Allah.” akan tetapi Dia berkata “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabba­ni, Ka­rena kamu selalu menga­jarkan Al Kitab dan dise­bab­kan kamu tetap mempelajarinya. 4. Pahala Amal ShalehAlquran surah fushilat ayat 33 “Siapakah yang lebih baik perka­taannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, menger­jakan amal yang saleh, dan berkata “Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” 5. Pahala Berusaha Sungguh SungguhQS Jumuah ayat 10 “Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”. Pahala bekerja dalam islam didapatkan atau dapat dilakukan dengan usaha sungguh sungguh dan tak lupa berdoa pada Allah ya sobat. 6. Pahala Membahagiakan KeluargaLuqman ayat 14. “Dan kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya Telah me­ngan­­dungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu”. 7. Pahala Ketika Merasa Lelah“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka” At Taubah ayat 111. Nah sobat, apa yang diusahakan, segala lelah dan segala kegigihan dalam menghadapi ujian untuk mendapat rezeki yang berkah nantinya akan diganti oleh Allah menjadi surga. Jadi pastikan sobat memiliki pekerjaan yang halal apapun itu dan niatkan untuk bekerja dari ati, bekerja karena Allah. 8. Jauh dari Api Neraka“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai perintah Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” A-Tahrim/66 6 9. Pahala Melewati Ujian dalam Bekerja“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar” Al Baqarah ayat 155. Jelas ya sobat, setiap manusia pasti memiliki cobaan dalam hidupnya, tak perlu bersedih hati, cobaan adalah bagain dari kenikmatan Allah dimana dari cobaan itu Allah meneydiakan jalan untuk ke surga, tentu harus disyukuri ya sobat, tidak semua orang bisa mendapat jalan ke Mendapat Pakaian Terbaik di Surga“Di hari kiamat kelak, ada sepasang orangtua yang diberi dua pakaian teramat indah yang belum pernah dikenakan oleh penduduk bumi. Keduanya bingung dan bertanya ”Dengan amalan apa kami bisa memperoleh pakaian seperti ini?” Dikatakan kepada mereka “De­ngan kesabaranmu dalam menga­jarkan Al-Qur’an kepada anak-anakmu.” Merawat dan mendidik anak untuk menjadi generasi shaleh/shalehah bukan urusan yang mudah. Betapa berat dan sangat melelahkan. Harta saja tidak cukup. Rasulullah saw bersabda “Pahala­mu sesuai dengan kadar lelahmu.” 11. Dekat dengan AllahSuatu ketika Nabi saw dan para sahabat melihat ada seorang laki-laki yang sangat rajin dan ulet dalam bekerja, seorang sahabat berko­mentar “Wahai Rasulullah, andai saja keuletannya itu dipergu­nakan­nya di jalan Allah.” Rasulullah saw menjawab “Apa­bila dia keluar men­cari rezeki karena anaknya yang masih kecil, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena kedua orang tuanya yang sudah renta, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena dirinya sendiri supaya terjaga harga dirinya, maka dia di jalan Allah. Apabila dia keluar mencari rejeki karena riya’ dan kesom­bongan, maka dia di jalan setan.” Al-Mundziri, At-Targhîb wa At-Tarhîb. 12. Dosa Dosa Diampuni Sepanjang Hari“Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya keterampilan kedua tangannya pada siang hari, maka pada malam itu ia diampuni oleh Allah” HR Ahmad. Nah sobat, ketika sepanjang hari sobat lelah bekerja hingga mungkin seluruh kaki dan tangan terasa pegal, jangan mengeluh di malam harinya, melainkan syukuri apa yang ada yakni masih mendapat kekuatan dari Allah untuk bekerja dan pada malam itu dosa dosa sobat diampuni sehingga menjadi hamba yang mulia di sisiNya. 13. Pahala Sama dengan Mujahid“Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil profesional atau ahli. Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla.” HR Ahmad. 14. Pahala Melakukan Kewajiban Kedua Setelah Shalat“Mencari rezeki yang halal adalah wajib sesudah menunaikan yang fardhu seperti salat, puasa, dan lain-lain” HR ath-Thabrani dan al-Baihaqi. Ternyata bekerja keras adalah kewajiban ya sobat, yakni yang utama setelah shalat fardhu, tentu sudah terbayang berapa besar paalanya jika dilakukan dengan sungguh sungguh ya sobat, sebab itu tetap berusaha dan jangan lelah berdoa agar menjadi orang yang lebih baik. 15. Pahala Bersusah Payah Mendapat Rezeki Halal“Sesungguhnya Allah Ta’ala senang melihat hamba-Nya bersusah-payah lelah dalam mencari rezeki yang halal.” HR. Ad-Dailami.Demikian yang dapat disampaikan penulis, jika sudah menjadi orang sukses, tentunya tak boleh lupa dan sombong ya sobat, nasib bisa berubah kapan saja dan segalanya hanya titipan jadi tak ada yang perlu disombongkan. Tetap menjadi pribadi yang sederhana, rendah hati,dan bermanfaat bagi orang lain appaun status sosial dan apapun yang sedang dititipkan Allah pada kita saat ini. Setuju ya sobat? oke sobat, sampai jumpa di artikel berikutnya. Semoga kita semua senantiasa mendapat rezeki yang berkah dunia akherat. Aamiin. Terima kasih. Adabeberapa pilihan bacaan dzikir yang bisa kita jadikan amalan beserta keutamaannya masing-masing. Kalimat-kalimat tersebut adalah: Lafal Dzikir 1 سُبْحَانَ اللَّهِ ووَبِحَمْدِه Subhaanallaahi wa bihamdih. Maha Suci Allah, aku memujiNya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim) Lafal Dzikir 2 (Dua Kalimat Yang Ringan Di Lisan, Berat Di Timbangan)

OLEH IMAS DAMAYANTI Allah sudah menebar rezeki diri di alam ini untuk seluruh makhluk. Tinggal kita harus pandai dan bijak mengelolanya dengan bekerja. Sebagian hasil kerja digunakan untuk menghidupi keluarga dan orang-orang sekitar. Bagaimanakah adab bekerja? Apakah harus dengan melahap semua peluang kerja sehingga orang lain tidak mendapatkannya? Anjuran Kerja untuk Aktualisasi Diri Manusia ditekankan untuk menjadi hamba Allah yang terus mengabdi. Pengabdian seorang hamba dapat diukur dari amalan yang ia lakukan semasa hidup. Bekerja bisa menjadi sarana ibadah dalam kerangka syariat Islam. Bagaimana bisa? Islam bukan hanya agama yang menekankan umatnya untuk melakukan ibadah yang sifatnya individual. Lebih dari itu, umat Islam bahkan ditekankan untuk melakukan amal usaha sebagai eksistensi diri dalam upaya menggenjot kebaikan di muka bumi. Pimpinan Ponpes Mahasiswa Al-Hikam KH Muhammad Yusron Shidqi menjelaskan, bekerja dalam tujuan untuk mencari mata pencaharian sangat dianjurkan dan diprioritaskan dalam Islam. Sebab, umat Islam, kata beliau, sangat dianjurkan untuk bergerak dan berbuat dalam kebaikan. "Bahkan, Rasulullah berpesan bahwa Muslim yang kuat baik secara fisik, intelektual, dan ekonomi lebih disukai Allah," kata Gus Yusron saat dihubungi Republika, Rabu 29/6. Menurut dia, seseorang perlu untuk memenuhi kebutuhan diri. Sebab, kefakiran dapat memicu kekufuran dan terlebih kefakiran itu sendiri dapat memicu dampak-dampak sosial yang muncul dalam masyarakat. Pihaknya menekankan bahwa Rasulullah sendiri sangat menyukai umat Islam yang mandiri dan berdikari atau bekerja. Pernah suatu ketika saat Nabi mengisi sebuah majelis, seorang sahabat meninggalkan majelis tersebut. Sahabat lainnya pun mengadu kepada Rasulullah perihal tersebut, dan Rasulullah berkata, "Jika dia pergi dari majelisku untuk bekerja, dia fi sabilillah." Di sisi lain, Gus Yusron menjabarkan tentang manfaat bekerja. Menurut dia, bekerja dapat menghadirkan banyak manfaat, seperti mendekatkan diri kepada Allah SWT, menjadi pribadi yang lebih terhormat, dan dapat menjadi pribadi yang lebih sehat dan bahagia secara psikologis. Adapun esensi bekerja, baik pada masa Rasulullah SAW maupun era sekarang, dinilai sama. Adapun formatnya berbeda-beda akibat hadirnya perubahan-perubahan zaman pada masing-masing era. "Untuk itu, di era sekarang, umat Islam harus bisa bekerja yang mengandalkan fisik, efektivitas, dan juga kecepatan," katanya. Cendekiawan Muslim Musa Asy'arie menjelaskan bahwa bekerja sejatinya harus dipahami seorang Muslim sebagai suatu keharusan, bukan karena ia takut akan kemiskinan semata. Sebab, menurut Musa, bekerja mengandung nilai ibadah yang merupakan bagian dari amal saleh. "Bekerja dalam pandangan Islam mengandung nilai ibadah," kata Musa. Karena, bekerja bukan serta-merta dibayangi ketakutan terhadap kemiskinan, melaksanakan kerja dengan tekun pun bukan semata-mata untuk mendapatkan harta kekayaan saja. Lebih dari itu, dia menilai, pemahaman tentang bekerja harus berdasarkan sebagai tuntutan kualitas untuk diri dalam beribadah. Berdasarkan hal demikian, melalui kerja dan amal usaha, maka tinggi rendahnya martabat manusia dapat diukur dari kualitas usaha kerjanya. Dalam hal ini, Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah al-Ahqaf ayat 19, "Wa likulli darajaatun mimma amiluu, waliyuwaffiyahum a'maalahum wa hum laa yuzhlamun". Yang artinya, "Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka balasan pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan". Dalam fikih, sesuatu yang diwajibkan bila dikerjakan secara benar, akan menghasilkan kebaikan dan pahala dari Allah. Sebaliknya, jika ia ditinggalkan, akan menghasilkan keburukan dan dosa. Dalam kerangka berpikir demikian, malas atau tidak bekerja bisa dikategorikan sebagai perbuatan dosa dan sia-sia. Kerja itu Kolaborasi, Bukan Menjatuhkan Orang Lain Pola kerja dari masa ke masa senantiasa berubah seiring dengan hadirnya perubahan zaman. Umat Islam dan juga masyarakat global senantiasa berpacu pada kolaborasi dalam lingkup kerja, seberapa penting sebetulnya membangun kolaborasi kerja? Islam menekankan setiap hambanya untuk meningkatkan kualitas diri dari beragam medium. Bekerja menjadi salah satu medium peningkatan kualitas diri, terlebih jika didorong dengan kolaborasi dan kerja sama. Pengamat Ekonomi Syariah Irfan Syauqi Beik menjelaskan, kolaborasi hari ini merupakan keniscayaan. Hal itu karena adanya kompleksitas persoalan yang terjadi yang menuntut adanya penguatan kerja sama. "Kita kalau mau maju sudah tidak bisa bergerak sendiri-sendiri. Kuncinya adalah kebersamaan, menghimpun potensi yang ada dalam satu visi," kata Irfan saat dihubungi Republika, Rabu 29/6. Kolaborasi termasuk dalam konteks optimalisasi potensi sumber daya ekonomi. Misalnya, dia mencontohkan, jika seseorang menginginkan meningkatkan produk ekspor hortikultura, tapi yang bersangkutan tidak memiliki lahan ataupun bahan dalam produk pertanian, kolaborasi dan kerja sama sangat dianjurkan baginya. Pada masa sekarang, jika hendak melakukan ekspor produk hortikultura, kesediaan lahan dan bahan bukan menjadi hal satu-satunya yang utama. Dengan kolaborasi, kata dia, yang bersangkutan dapat mengonsolidasikan petani hortikultura dan membantu dari sisi marketing untuk menjualnya hingga dapat diekspor ke luar negeri. "Nah, sekarang ini dunia kerja memang membutuhkan kolaborasi, contohnya ada platform, seperti Gojek dan Tokopedia. Tokopedia, misalnya, dia tak punya toko fisik kan, tapi bisa. Inilah yang disebut cooperative entrepreuner bahasa saya. Ini bisa menggerakkan ekonomi," ujarnya. Irfan kemudian membandingkan perbedaan dunia kerja pada masa lalu dengan masa sekarang. Jika dulu dunia kerja cenderung konservatif, mulai dari terbatasnya medium yang mengharuskan mereka berdiskusi tatap muka, meeting sana-sini, dan minimnya informasi, saat ini kondisinya berbeda. Menurut dia, saat ini dunia kerja polanya telah berubah. Sebab, pola kolaborasi saat ini dinilai lebih ekspansif, terakses dengan mudah, dan sinergisitas yang lebih cepat. "Sekarang ini kecenderungannya semakin kuat. Kalau mau maju, ya harus kolaborasi, sinergi, sama-sama," kata dia. CEO Certus Apparel Imadudin Ismail menambahkan, kolaborasi menjadi hal yang sangat krusial dalam menjalankan kerja di era digital. Tanpa kolaborasi, maka banyak hal yang akan tertinggal jauh. Di samping itu, pihaknya juga mengingatkan, kolaborasi tanpa konsistensi dan juga transparansi antara berbagai pihak tak akan mungkin menghasilkan kemajuan. Untuk itu, dia menekankan bahwa kunci kesuksesan dari kolaborasi itu sendiri harus dilalui dengan keseriusan dan komitmen yang matang. "Tanpa konsistensi dan transparansi, kemajuan usaha dan kerja akan dibayang-bayangi sikap yang nggak amanah. Dan, ini jadi penghancur kerja sama biasanya," kata dia. Namun, pihaknya menekankan, dalam dunia kerja saat ini kolaborasi juga menghadirkan banyak sekali manfaat. Mulai dari efektivitas, efisiensi, hingga ruang bisnis yang lebih ekspansif lagi. Pola kerja pada masa lalu dengan masa kini memang berbeda. Imadudin mencontohkan, pada masa lalu pola kerja cenderung lebih lambat dan kurang ekspansif. Saat ini, hadirnya kolaborasi dapat memunculkan harapan dan juga model bisnis baru yang sebelumnya tidak pernah dibayangkan. Namun, sekali lagi, dia menekankan, transparansi dalam kolaborasi pun harus dijunjung tinggi untuk kemajuan bersama. "Intinya harus amanah," ujar dia.

\n \n \n bekerja harus selalu beriringan dengan amalan
.